Sukses

Mobil Listrik RI Dibeli Malaysia, Apa Kata Masyarakat?

Mobil listrik buatan Indonesia 'SELO' saat ini tengah diburu oleh Malaysia unutk dapat dikembangkan di negaranya. Apa tanggapan masyarakat?

Liputan6.com, Jakarta - Malaysia telah menyatakan minatnya untuk membeli prototype mobil listrik Selo Next Generation. Nantinya, mobil listrik sport tersebut juga akan dikembangkan di negeri tetangga.

Pernyataan sang pencipta Ricky Elson ini menuai berbagai komentar dari berbagai kalangan masyarakat baik di media sosial ataupun dalam kehidupan sehari-hari.

Ridwan Adi (28), salah satu karyawan swasta ini mengungkapkan penyesalannya. Bukan menyesal kepada keputusan Ricky, melainkan ke pada pemerintah Indonesia yang kurang perhatian terhadap produk dalam negeri.

‎"Inilah negeri kita, sudah ada produk anak negeri yang hebat, susah dikembangkan, nanti kalau sudah diambil tetangga, pasti akan protes kalau itu sebenarnya produk Indonesia," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com, Sabtu (5/9/2015).

Ridwan mengungkapkan, meski produk tersebut belum layak produksi pemerintah juga harus memberikan solusi seperti fasilitas pengembangan sampai mobil listrik tersebut lolos uji emisi dan layak diproduksi.

Hal serupa juga diungkapkan oleh‎ Mahdi Bashroni Rizal‎. Dalam media sosialnya dia mengaku mendukung apa yang akan dilakukan Ricky untuk menyalurkan karyanya. "Ambil saja peluangnya, tidak ada yang salah, tetap made in Indonesia kok, sekalian shock teraphy buat pemerintah‎," tulisnya.

Sementara yang lain, Dewi Nandiroh Sanusi menegaskan kalau memang itu yang terbaik buat Ricky dan timnya, dia mendukung rencana pembelian Selo oleh Malaysia itu. Hanya saja dia menekankan ke depan harus tetap di produksi di Indonesia.

‎"Dengan syarat Made In Indonesia ya mas, walaupun jujur saya sedih tapi inilah pilihan yang harus dipilih agar Selo bisa dikembangkan‎," ucapnya.

Sekadar informasi, setelah dua tahun berlalu, Ricky sebagai pengembangnya kembali tergugah untuk mengembangkan Selo generasi selanjutnya. Namun sayangnya, setelah dinyatakan tidak layak produksi di Indonesia, negeri tetangga akan mengambil alih pengembangan mobil tersebut.

Dalam status media sosialnya, Ricky Elson mengungkapkan 'M' menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk mengajak kerjasama Ricky bersama tim nya untuk mengembangkan mobil listrik tersebut.

Mengapa Ricky memilih untuk menyebrang ke negeri sebelah, demi mengembangkan mobil listrik generasi terbarunya? Berikut cerita Ricky Elson yang dikutip Liputan6.com dari laman sosial media milik Ricky:

2 dari 2 halaman

Curhatan Ricky


"Jangan bilang ini tak Cinta"

2 Tahun lebih berlalu,

Sejak pengembangan pertama Mobil ini.
dan semenjak itu,
Ide ide pengembangan Generasi Baru
dan Mesin mesin yg baru
terus berputar didalam kepala ini.
Serasa berat menahan mimpi
yang harus saya dikubur sejenak
didalam kolam kolam Lele di Ciheras,
dibawah jerami kering tua,
penutup benih bibit Jahe..
Namun dalam hati terus memendam hasrat
untuk terus berkarya,
meski tak mudah...

Kelanjutan dari pertemuan dgn seseorang di KL,
8 bln yg lalu
hari ini dapat kabar,
ada keinginan keras mereka
utk pengembangan Mobil Listrik,
bersama team kami.

hemmmm,
akankah pembeli Prototype
Next Generation Of
"SELO" the Electric Car
(baca : Membiayai produksi next Prototype)
berasal dari Negara Tetangga (M)?
ini bukan menjual diri.
Karna kami harus terus berkarya.

saya insyaaAllaah bersedia,
jika ini pilihan jalan yg realistis
untuk kami melanjutkan "karya" ini.
Meski ini jalan berputar,
untuk negri kami kelak.
Meski Pahit.

syarat
Proses Pembuatan tetap harus
di Indonesia.

semoga ada pilihan lain.

Ditulis:
20150830, Macet menuju CiTos

Setori in Ngeri ku,
Disini, mengembangkan EV
malah dikejar kejar untuk jadi Saksi oleh
sebuah Instansi.

(Yas/Ndw)‎

Dua tahun berlalu, Ricky sebagai pengembangnya kembali tergugah untuk mengembangkan Selo generasi selanjutnya. Namun sayangnya, setelah dinyatakan tidak layak produksi di Indonesia, negeri tetangga akan mengambil alih pengembangan mobil tersebut.

Dalam status media sosialnya, Ricky Elson mengungkapkan 'M' menjadi negara yang menyatakan minatnya untuk mengajak kerjasama Ricky bersama tim nya untuk mengembangkan mobil listrik tersebut.

Mengapa Ricky memilih untuk menyebrang ke negeri sebelah, demi mengembangkan mobil listrik generasi terbarunya? Berikut cerita Ricky Elson yang dikutip Liputan6.com dari laman sosial media milik Ricky :

"Jangan bilang ini tak Cinta"

2 Tahun lebih berlalu,

Sejak pengembangan pertama Mobil ini.
dan semenjak itu,
Ide ide pengembangan Generasi Baru
dan Mesin mesin yg baru
terus berputar didalam kepala ini.
Serasa berat menahan mimpi
yang harus saya dikubur sejenak
didalam kolam kolam Lele di Ciheras,
dibawah jerami kering tua,
penutup benih bibit Jahe..
Namun dalam hati terus memendam hasrat
untuk terus berkarya,
meski tak mudah...

Kelanjutan dari pertemuan dgn seseorang di KL,
8 bln yg lalu
hari ini dapat kabar,
ada keinginan keras mereka
utk pengembangan Mobil Listrik,
bersama team kami.

hemmmm,
akankah pembeli Prototype
Next Generation Of
"SELO" the Electric Car
(baca : Membiayai produksi next Prototype)
berasal dari Negara Tetangga (M)?
ini bukan menjual diri.
Karna kami harus terus berkarya.

saya insyaaAllaah bersedia,
jika ini pilihan jalan yg realistis
untuk kami melanjutkan "karya" ini.
Meski ini jalan berputar,
untuk negri kami kelak.
Meski Pahit.

syarat
Proses Pembuatan tetap harus
di Indonesia.

semoga ada pilihan lain.

Ditulis:
20150830, Macet menuju CiTos

Setori in Ngeri ku,
Disini, mengembangkan EV
malah dikejar kejar untuk jadi Saksi oleh
sebuah Instansi.

(Yas/Gdn)

Video Terkini