Liputan6.com, Jakarta - HSBC Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama dengan lembaga pendidikan Adam Khoo Learning Technologies Group, Education First (EF), dan Jurusanku.com pada siang ini. Kerjasama ini ialah untuk membantu nasabah dalam merencanakan pendidikan pada anak.
Senior Vice President and Head of Wealth Management HSBC Indonesia, Steven Suryana mengatakan keinginan orang tua agar anaknya menyelesaikan pendidikan hingga lulus sarjana sangat besar.
Hal tersebut terlihat survei The Value of Education 2015: Learning for Life dengan sampel 350 orang tua Indonesia yang menunjukan hampir seluruhnya ingin menyelesaikan jenjang sarjana.
"96 persen ingin S1, sekitar 67 persen merasa S1 nggak cukup mereka ingin S2. Banyak hal yang disiapkan orangtua harapan mereka memenuhi pendidikan," kata dia di Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Dengan kerjasama tersebut, HSBC sendiri akan memberikan bantuan dari segi perencanaan keuangan. HSBC melakukan perencanaan dengan melihat informasi dari orang tua, usia anak, biaya pendidikan, serta memperhitungakan risiko ke depan.
"Kita lihat faktor inflasi, dari segi bagaimana tujuan tersebut melalui produk apa, dari risiko nasabah," tuturnya.
Sementara, mitra HSCB membantu orang tua dalam hal ini nasabah dari segi non keuangan. Misalnya, minat atau kecocokan pendidikan.
"Membantu apa yang paling sesuai dengan anak kita, interest mana, kita coba memberi wawasan untuk hal-hal yang mungkin selama ini tidak pikirkan," katanya.
Untuk mengikuti program tersebut, nasabah cukup ke kantor HSBC Indonesia. Di sana, petugas akan langsung membantu dalam hal perencanaan keuangan yang disesuaikan dengan profil orang tua.
"Jadi kalau dilihat untuk HSBC, kita punya segmen premier itu prioritas penempatan dana minimum Rp 500 juta. Tapi diluar ada advance Rp 500 juta dibawah. Kita berikan ke semua nasabah," tandas dia.