Liputan6.com, Jakarta - Terdapat 10 komoditas pangan yang mengalami penurunan harga sepanjang dua pekan pertama pada September 2015. Penyebabnya, karena penurunan konsumsi masyarakat paska Lebaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengungkapkan, dari 22 komoditas pangan, sebanyak 10 komoditas mengalami penurunan harga dalam kurun waktu dua minggu pertama bulan ini.
"Komoditas yang mengalami penurunan harga, diantaranya daging ayam, daging sapi, susu kental manis, cabai rawit, bawang merah dan gas serta lainnya," kata dia saat ditemui usai Forum Bakohumas Sensus Ekonomi 2016 di kantornya, Jakarta, Senin (14/9/2015).
Berikut komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain:
1. Daging ayam minus 8,04 persen
2. Daging sapi minus 1,55 persen
3. Minyak goreng minus 1,55 persen
4. Susu kental manis minus 0,26 persen
5. Gula pasir minus 1,16 persen
6. Tepung terigu minus 0,49 persenÂ
7. Cabai rawit minus 4,23 persenÂ
8. Cabai merah minus 9,08 persen
9. Bawang merah minus 12,31 persen
10. Gas elpiji 3 Kilogram (Kg) minus 0,18 persen dan 12 Kg minus 0,01 persen.
Menurut Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, penurunan harga disebabkan karena pengurangan konsumsi masyarakat setelah Lebaran. Idul Fitri, lanjutnya merupakan puncak konsumsi masyarakat.
"Lebaran sudah lewat, konsumsi tinggi tidak terjadi lagi. Turunnya harga karena ada penurunan konsumsi paska Lebaran. Jadi konsumsi sudah kembali normal," jelas dia.
Sasmito mencontohkan penurunan harga daging ayam dipicu pergeseran konsumsi masyarakat ke komoditas ikan. Hal ini terjadi lantaran harga daging ayam sempat membumbung tinggi di pasaran.
"Waktu itu kan harga ayam naik, orang mengurangi makan daging ayam dan pindah ke ikan," tuturnya.
Sementara harga komoditas yang naik, adalah:
1. Beras naik 1,30 sampai 1,54 persen
2. Bawang putih 6,39 persen
3. Tempe 3,84 persen
4. Telur ayam ras 0,96 persen
5. Ikan bandeng 0,48 persen
6. Ikan kembung 1,61 persen
7. Emas mengalami kenaikan 2,79 persen.
(Fik/Gdn)