Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 20 ribu guru dan tenaga honorer dari berbagai wilayah di Indonesia, yang juga didukung oleh massa buruh akan menggelar aksi unjuk rasa pada hari ini.
Aksi tersebut dilakukan sebagai wujud kekecewaan pada pemerintah yang dinilai tidak memberikan perhatian pada nasib guru dan tenaga honorer di bidang pendidikan. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan sejumlah tuntutan telah disiapkan dalam aksi unjuk rasa kali ini, antara lain menuntut diangkatnya guru honorer menjadi guru tetap atau PNS.
Baca Juga
"Juga meminta pemerintah untuk menghentikan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 436 ribu guru honor. Serta mendesak pemerintah untuk memberlakukan upah minimum provinsi (UMK) bagi guru honorer," ujar Said di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Advertisement
Untuk titik aksi dari demontrasi ini, Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih menjelaskan pada hari pertama ini, aksi unjuk rasa akan dimulai di depan Gedung DPR mulai sekitar pukul 07.00-08.00 WIB.
"Di DPR kita akan meminta kepada anggota Komisi II untuk ikut berorasi sampai pukul 10.00 WIB. Kemudian kami akan longmarch ke Kementerian Pendidikan. Di sana kami akan aksi selama 1-2 jam," kata dia.
Usai berunjuk rasa di Kementerian Pendidikan, para guru dan tenaga honorer tersebut akan melakukan aksi tuntutan di depan Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
"Sekitar pukul 12.00, kami akan ke Kementerian PAN-RB sampai jam 5 sore. Kalau belum ada solusi dari sana, kami akan tongkrongi terus di sana," lanjutnya.
Sedangkan pada hari kedua, yaitu Rabu 16 September 2015, massa akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dimulai pukul 06.00 WIB dan akan dilanjutkan aksi di depan Istana Negara hingga sore hari."Kalau masih tidak ada solusi juga, kami akan tongkrongi terus sampai ada solusi terbaik dari Pak Presiden," kata Titi. (Dny/Ahm)