Sukses

Usul Rizal Ramli Agar RI Jadi Negara Maju

Menko Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengatakan Indonesia dapat meniru China dan Jepang untuk mendorong pertumbuhan ekonominya.

Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah mengalami peningkatan yang tinggi. Buktinya, pertumbuhan ekonomi tiap tahun tidak pernah mencapai angka di atas 10 persen.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli mengatakan pertumbuhan ekonomi rendah ini lantaran Indonesia menganut sistem ekonomi yang bergantung pada pasar atau neo liberalisme.

"Kenapa Indonesia tumbuhnya biasa-biasa saja dan paling rendah di Asian Five. Pertama, kita menganut kebijakkan ekonomi neo liberalisme. Apa itu? Pada dasarnya semua diserahkan kepada pasar," ujar Rizal di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Menurut dia, tidak ada negara penganut sistem ekonomi neo liberalisme di dunia ini yang mampu membawa peningkatan bagi kesejahtaraan masyarakatnya. Yang ada, negara tersebut akan terus bergantung dengan negara lain, seperti dalam hal utang.

"Kalau mau liberalisasi, harusnya semua di liberalisasi. Tidak ada di seluruh dunia neo liberalisme meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Neo liberalisasi itu pintu masuknya neo kolonialisme," jelas Rizal.

Rizal menyatakan, jika ingin memperbaiki kondisi ekonomi yang mendorong pertumbuhan, maka Indonesia harus mengubah sistem ekonomi yang selama ini diterapkan. Indonesia harus mencontoh Jepang dan China yang berhasil mendorong pertumbuhan ekonominya tanpa mengandalkan bantuan dari negara lain.

"Jepang itu sampai tahun 1985 nyaris tidak pernah hutang. Jepang menjadi besar bukan karena pinjaman luar negeri. China sampai sekarang juga tidak," kata dia.

Agar mampu menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, lanjut Rizal, Indonesia harus mengubah sistem ekonomi yang selama ini bergantung pada pasar dan utang dari negara lain.

"Kita bisa mengubah Indonesia dengan policy dan strategy. Tidak hanya dengan uang. Kita selalu dicekoki dengan uang. Proyek, proyek, proyek. Indonesia ini masuk dalam kondisi sedang dalam pertumbuhan ekonomi. Kita belum pernah masuk dalam pertumbuhan ekonomi double digit. Memang negara-negara Asia kalau mau maju harus mampu mengejar perekonomiannya dari negara-negara barat. Harus di atas 10 persen. Contoh Jepang dan China," ujar Rizal. (Dny/Ahm)