Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan pendapatan negara sampai dengan 31 Agustus 2015 mencapai Rp 867,5 triliun. Jumlah itu setara 49,2 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar Rp 1.761,6 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, realisasi penerimaan negara tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian di periode Januari-29 Agustus 2014 sebesar Rp 931,4 triliun.
"Penerimaan negara Rp 867,5 triliun berasal dari pendapatan dalam negeri dan penerimaan hibah masing-masing Rp 867,2 triliun dan Rp 3 triliun. Terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 699 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 168,3 triliun," jelas dia saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Kamis (17/9/2015). Â
Dari catatan Bambang, realisasi belanja negara hingga akhir Agustus tahun ini sebesar Rp 1.054,2 triliun atau 53,1 persen dari target Rp 1.984,1 triliun. Belanja pemerintah pusat mencapai Rp 621,3 triliun, antara lain belanja Kementerian/Lembaga Rp 320,7 triliun dan non Kementerian/Lembaga Rp 300,6 triliun.
Sedangkan realisasi transfer ke daerah dan dana desa sudah menembus Rp 432,9 triliun atau 65,1 persen dari pagu Rp 664,6 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dibanding periode sampai 29 Agustus 2015 sebesar Rp 365,3 triliun.
"Defisit anggaran sudah mencapai Rp 186,7 triliun atau 1,60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)," ujarnya.
Kata Bambang, sudah ada pembiayaan senilai Rp 246,8 triliun atau melebihi patokan defisit anggaran di APBN-P tahun ini Rp 222,5 triliun. Terdiri dari pembiayaan dalam negeri Rp 273,6 triliun, pembiayaan luar negeri (neto) Rp 26,8 triliun, sehingga ada kelebihan pembiayaan Rp 60,1 triliun. (Fik/Zul)
Hingga Agustus 2015, RI Raup Pendapatan Rp 867,5 Triliun
realisasi penerimaan negara tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian di periode Januari-29 Agustus 2014
Advertisement