Sukses

IHSG Menunggu Gerak Rupiah

Selain rupiah, pelaku pasar sedang menunggu laporan keuangan emiten pada kuartal III 2015 ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham sepekan. Setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menunda kenaikan suku bunga, IHSG menunggu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Sideways kalau rupiah membaik itu mendukung," kata Analis PT Waterfront Securities, Oktavianus Marbun kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Dia mengatakan sentimen penggerak indeks saham masih sepi. Selain rupiah, pelaku pasar sedang menunggu laporan keuangan emiten pada kuartal III 2015 ini.

Namun, Oktavianus berpendapat laporan keuangan bakal stagnan. "Saya lihatnya stagnan suku bunga tidak berubah. Semoga tidak ada rugi currency, terus non performing loan (NPL)," tambahnya.

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.335 dan resistance pada level 4.450.

Kepala Riset NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, indeks saham akan berkutat pada support 4.275-4.300 dan resistance pada level 4.405-4.447.

Tren pelemahan IHSG mulai tertahan dengan aksi beli. "Di awal pekan kemungkinan akan terjadi koreksi sebagai imbas dari pelemahan sejumlah bursa saham global namun diharapkan secara bertahap terjadi kenaikan hingga akhir pekan meskipun akan terhalang oleh Idul Adha dipertengahan pekan," jelasnya.

Oktavianus merekomendasikan akumulasi saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Pada perdagangan saham Jumat  18 September 2015, IHSG ditutup pada level 4.380,32. Indeks saham menguat sebanyak 0,45 persen jika dibanding penutupan pekan sebelumnya pada level 4.360,46. (Amd/Gdn)

Video Terkini