Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan meluncurkan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Seri 012. Surat utang minim risiko ini ditawarkan dengan kupon tertinggi 9 persen sejak 2010 dengan tenor tiga tahun.
Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengungkapkan pemerintah resmi membuka masa penawaran ORI Seri 012 mulai hari ini sampai 15 Oktober 2015. Sementara tanggal penjatahan 19 Oktober 2015, tanggal setelmen 21 Oktober tahun ini.
Baca Juga
"Sedangkan tenor tiga tahun dengan jatuh tempo 15 Oktober 2018. Tingkat kupon 9 persen per tahun yang dibayarkan setiap tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama kali 15 November 2015," jelas dia saat Peluncuran ORI012 di kantornya, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Advertisement
Robert menjelaskan, minimum pemesanan ORI012 sebesar Rp 5 juta dan Rp 3 miliar sebagai maksimum pemesanan. Sedangkan periode tunggu selama dua periode atau dua bulan pembayaran kupon pertama. ORI012 baru dapat dipindahbukukan pada 15 Desember ini.
Jika dilihat dari data Kemenkeu, ORI Seri 012 menawarkan kupon tertinggi dibanding seri-seri lain sejak 2010. ORI Seri 007 yang diterbitkan pada 2010 dijual dengan kupon 7,95 persen, kupon ORI Seri 008 pada 2011 sebesar 7,3 persen, Seri 009 pada 2012 sebesar 6,25 persen, Seri 010 pada 2013 sebesar 8,5 persen dan seri 011 pada 2014 menawarkan kupon 8,5 persen.
Dalam kesempatan sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, tujuan utama penerbitan ORI untuk memberi akses kepada investor kecil dan menengah dalam berinvestasi di instrumen selain deposito dan tabungan.
"Kita ingin memperbesar basis investor, terutama investor domestik. Orang yang biasa masuk investasi di tabungan dan deposito, akan berpikir dua kali masuk ke instrumen saham. Jadi kita perlu menyediakan instrumen lain di luar perbankan yang punya risiko jauh lebih aman dibanding pasar saham," terang dia.
Bambang mengaku ironis dengan jumlah investor domestik pada Surat Utang Negara (SUN) di Indonesia yang sebesar 62 persen, sementara asing memegang 38 persen. Sehingga ketika situasi bergejolak, investor asing ramai-ramai melepas SUN RI dan bisa mengakibatkan Indonesia terombang ambing karena modal asing keluar (capital outflow).
"Jumlah kelas menengah di Indonesia semakin besar, tapi investor di SUN kita kebanyakan asing. Itu artinya masih ada ketakutan atau kekhawatiran luar biasa untuk menanamkan uangnya membeli surat utang kita," tutur dia.
Daftar 21 Agen Penjual ORI012
Daftar 21 Agen Penjual ORI012
Sementara itu, salah satu dari empat perusahaan sekuritas yang menawarkan ORI seri ORI012 yaitu PT Reliance Securities.G roup Managing Director Reliance Capital Management, pemegang saham utama PT Reliance Securities Jurgan Usman optimistis ORI 012 ini diminati oleh investor ritel. Berdasarkan pengalaman memasarkan sukuk seri SR007 yang terserap habis, Jurgan memprediksi hal serupa akan terjadi pada penawaran ORI012.
"Saat kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian, investasi melalui ORI justru memberikan kepastian. Investor ritel akan mendapatkan imbal hasil maksimal dengan risiko minimal karena ORI012 dijamin oleh pemerintah," kata Jurgan dalam keterangan tertulis.
Selain itu, Jurgan menambahkan, tingkat kupon ORI012 sebesar 9 persen ini lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga deposito dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar 7,75 persen.
"Jika animo investor tinggi, kami berpeluang menambah porsi penjualan hingga 10 persen dari target penjualan ORI012 RELI," kata Jurgan.
Berikut 21 agen penjual ORI012 :
1. PT Bank ANZ Indonesia
2. PT Bank Bukopin Tbk
3. PT Bank Central Asia Tbk
4. PT Bank CIMB Niaga Tbk
5. Citibank N.A
6. PT Bank Danamon Indonesia Tbk
7. PT Bank DBS Indonesia
8. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd
9. PT Bank International Indonesia Tbk
10. PT Bank Mandiri Tbk
11. PT Bank Negara Indonesia Tbk
12. PT Bank OCBC NISP Tbk
13. PT Bank Panin Tbk
14. PT Bank Permata Tbk
15. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
16. Standard Chartered Bank
17. PT Bank Tabungan Negara Tbk
18. PT Danareksa Sekuritas
19. PT Reliance Securities Tbk
20. PT Sucorinvest Central Gani
21. PT Trimegah Securities Tbk
(Fik/Ahm)
Advertisement