Liputan6.com, Jakarta - Harga daging sapi yang masih tinggi membuat komoditas ini sulit terjangkau. Badan Pusat Statistik (BPS) ingin mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap daging sapi dengan beralih ke konsumsi ikan.
Ketua BPS Suryamin ingin ikan bisa menjadi sumber protein pengganti daging, terutama saat harganya tinggi. Dia mengatakan kampanye ini harus disosialisasikan
"Jadi kalau ada sedikit masalah daging sapi, sebenarnya punya hasil ikan melimpah, marilah peneliti kita sama-sama, bagaimana menggeser daging dengan ikan, kayaknya kandungan protein tidak jauh‎," kata Suryamin di kantornya, Selasa (22/9/2015).
Advertisement
‎Usulan tersebut dikatakan Suryamin bukan tanpa alasan. Belakangan produk hasil ikan Indonesia mengalami peningkatan volume dan peningkatan kualitasnya. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah mengenai mengembalikan kejayaan sektor perikanan yang sempat meredup akibat banyaknya tindak pencurian ikan.
Suryamin juga membuktikan, di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat dan tingkat daya beli masyarakat yang menurun, jumlah pertumbuhan produksi ikan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
‎"Kinerja yang paling baik di sub sektor perikanan dan perkebunan, bahkan melebihi pertumbuhan nasional, triwulan I bisa sampai 8 persen lebih, sedangkan triwulan II bisa 7,8 persen lebih, padahal pertumbuhan ekonomi di semester II hanya 4,7 persen," tegas Suryamin.
Untuk itu melalui para peneliti dan para pengusaha dirinya mengajak untuk meningkatkan kualitas dan varian produk hasil laut seperti perikanan‎ supaya lebih menarik jika di jual di pasaran. (Yas/Zul)