Liputan6.com, Jakarta - Orang miskin di Indonesia dinilai akan bertambah dengan adanya beberapa fenomena alam dan bencana yang terjadi. Karena kebakaran hutan dan El Nino du tahun ini, rakyat miskin diprediksi akan bertambah.
Rektor Universitas Paramadina Firmanzah mengatakan, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2015 tingkat kemiskinan 11,22 persen atau 28,9 juta jiwa, angka tersebut meningkat dari periode sebelumnya yakni 10,96 persen atau 27,3 juta jiwa.
Baca Juga
Top 3 Islami: Kisah Ayahanda Takjub dengan Tanda Kewalian Gus Miek Kecil, Orang Miskin Lebih Hebat dari Orang Kaya Kata Gus Baha
Orang Miskin Itu Lebih Hebat daripada Orang Kaya, Penjelasan Logis Gus Baha
Polusi Karbon dari Jet Pribadi Melonjak dalam 5 Tahun Terakhir: Orang Kaya yang Berulah, Orang Miskin Menanggung Dampaknya
"Ini perlu jadi perhatian khusus Pemerintah Jokowi, terlebih dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP), angka kemiskinan dipatok 10,2 persen," kata Firmanzah, dalam sebuah diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (27/9/2015).
Advertisement
Menurut Firmanzah, selain beberapa sektor yang berdampak langsung, fenomena alam El Nino yang mengakibatkan kemarau panjang dan kebakaran hutan yang mengakibatkan kabut asap juga dapat meningkatkan kemiskinan.
"Apabila BPS kembali melakukan survei saya hampir yakin fenomena naik karena ada El Nino darurat kekeringan terjadi di sejumlah daerah ditambah asap dan kebakaran hutan," tuturnya yang juga ekonom ini.
Ia mengungkapkan, kabut asap terjadi pada wilayah yang masyarakatnya mengandalkan sumber daya alam untuk mendapatkan penghasilan. Saat ini harga komoditas sumber daya alam di pasar dunia sedang mengalami penurunan dan aktifitas ekonomi pada wilayah tersebut terganggu oleh kabut asap.
"Jadi sudah daerah Sumatera, Kalimantan terdampak perlambatan ekonomi mereka terkena kabut asap. Kabut asap membuat orang tambah miskin terutama Sumatera dan Kalimantan," tutupnya. (Pew/Zul)