Sukses

KAI Luncurkan Mesin Pembelian Tiket Mandiri

KAI meluncurkan train ticketing machine (TTM) atau mesin pembelian tiket kereta api dalam bentuk vending machine.

Liputan6.com, Jakarta - Insan perkeretaapian Indonesia memperingati hari jadi kereta api yang ke-70. Di usianya yang genap tujuh dekade, PT KAI selaku perusahaan operator perjalanan KA tak henti-hentinya berinovasi demi kepuasan pengguna jasa KA khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Bertepatan dengan peringatan HUT KA ke-70 tahun ini, tak tanggung-tanggung, PT KAI meluncurkan dua produk barunya, yakni 'Train Ticketing Machine - TTM (prototype) dan Digital Book 'Jejak Kenangan Kereta Api di Jawa'. Peluncuran dua produk baru PT KAI ini dilakukan oleh Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro.

"Setelah sukses dengan produk RTS, KAI Access, internet booking dan CTM, kembali PT KAI meluncurkan produk baru yaitu Train Ticketing Machine - TTM," kata Edi Sukmoro dalam keterangannya, Senin (28/9/2015).

TTM adalah mesin pembelian tiket KA dalam bentuk vending machine yang dapat mengeluarkan tiket kereta api. Adanya produk ini semakin menambah daftar pelayanan pemesanan dan pembelian tiket yang sudah ada.

Dengan mesin ini, masyarakat dapat melakukan pembelian tiket KA H-90 sampai dengan H-4 untuk maksimal 4 (empat) penumpang dewasa dan 4 (empat) infant pada mesin ini dengan cara memilih tanggal perjalanan, stasiun asal, stasiun tujuan dan jumlah penumpang, serta menginput data berupa nama, nomor identitas, tanggal lahir, dan nomor telepon pemesan dan penumpang yang akan berangkat melalui layar touch screen pada mesin ini.

"Setelah menginput data-data tersebut, calon penumpang dapat langsung melakukan transaksi pembayaran melalui mesin ini. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan kartu debit/kredit dan kartu prepaid tanpa dikenakan charge tambahan dan tanpa diskon channel seperti pada pembelian tiket di loket," cerita Edi.

Pada tahap awal, PT KAI akan menyediakan sembilan unit mesin tiket KA di Stasiun Gambir dan satu unit di Stasiun Bandung. Untuk tahap selanjutnya, PT KAI akan menyediakan mesin ini di seluruh stasiun keberangkatan.

KAI juga meluncurkan digital book dengan judul 'Jejak Kenangan Kereta Api di Jawa'. Buku digital ini mengupas tentang sejarah perkeretaapian di Indonesia, mulai dari awal rencana pembangunannya pada masa pemerintahan kolonial Belanda hingga saat ini, peran kereta api di era perjuangan kemerdekaan, hingga aset-aset heritage kereta api yang masih dipelihara oleh PT KAI hingga sekarang.

Buku digital ini disajikan dalam format PDF Full Interactive dengan fitur pinch to zoom yang dilengkapi dengan audio video serta foto-foto yang menarik sehingga tidak membosankan untuk dibaca.

Masyarakat yang ingin mendapatkan buku digital ini dapat mengunduh secara gratis di App Store (iOS) dan Play Store (Android) dengan cukup mengetikkan salah satu keyword berikut: Kereta Api Indonesia, Heritage Rail, Heritage, Train, dan Railway.

"Seperti buku digital ini contohnya, kami harap dapat memberikan pengetahuan sekaligus masukan kepada masyarakat dan pemerintah. Adalah tugas kita bersama untuk terus menjaga aset-aset heritage kereta api sehingga dapat menjadi penyokong bagi pertumbuhan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat negeri ini," tegas Edi.

Di samping peluncuran produk-produk baru dari PT KAI, di peringatan HUT KA ke-70 ini PT KAI menunjuk band ST 12 sebagai Duta Kereta Api. Alasan manajemen KAI memilih band ini sebagai Duta Kereta Api karena eksistensi band ST 12 merefleksikan perjalanan perkeretaapian Indonesia yang penuh dinamika, sama-sama pernah bangkit dari berbagai masalah dan hambatan, namun menjadikannya sebagai batu loncatan.

Hal ini sesuai dengan perjalanan kereta api Indonesia. Dengan ditunjuknya ST 12 sebagai Duta Kereta Api, diharapkan dapat lebih banyak menarik minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai alat transportasi utama. (Yas/Ahm)