Â
Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang membuka rapat kerja nasional (Rakernas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Senin (28/9/2015). Dalam sambutannya, Oesman meminta agar Kadin mengedepankan paradigma baru pelindung ekonomi rakyat dan pengawal setia 4 pilar kebangsaan.
Oesman yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Kadin menjelaskan,‎ Rakernas ini merupakan agenda sebelum musyawarah nasional (Munas) yang akan dilaksanakan 19-22 Oktober 2015 mendatang.
"Rapat kerja nasional ini sebagai sebuah forum pemantapan sikap pengurus Kadin seluruh Indonesia menyongsong penyelenggaraan Munas Kadin ke VIII," kata pria yang akrab disapa Oso ini di Jakarta, Senin (28/9/2015).
Sebagai Ketua Dewan Pertimbangan, lanjut pria yang juga sering dipanggil Oso, dirinya menyerahkan proses pemilihan Ketua Kadin pengganti Rizal Ramli yang saat ini menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman kepada anggota.
Meski demikian, pria yang juga anggota DPD itu menitikberatkan pada masalah perubahan orientasi Kadin Indonesia, salah satunya meningkatkan kembali fungsi Kadin daerah. Sebab dalam pembangunan ekonomi daerah, Kadin Indonesia mesti bisa berparter dengan pemerintah daerah
"Karena pemerintah dan kadin dapat membangun suatu kehidupan ekonomi wilayah. Eko berada di daerah-daerah. Pemda wajib bina Kadin. Begitu juga Kadin itu wajib bertonggak pada pembangunan di daerah," tandas Oso.
Dalam kesempatan yang sama, pelaksana harian Ketua Umum Kadin Zainal Bintang mengatakan,‎ Munas Kadin kali ini adalah Munas yang dipercepat karena adanya kebutuhan pergantian pengurus yang seharusnya berlangsung pada 2018 mendatang.
"Berhubung saudara Rizal Ramli selaku Ketua Umum Kadin telah dilantik menjadi Menko Maritim, maka sesuai AD/ART Kadin, harus dilakukan pergantian pengurus untuk menghindari konflik kepentingan dan rangkap jabatan," kata Zainal Bintang.
Selain berganti ketua umum, Kadin juga akan merubah haluan orientasinya yang tadinya kental dengan bisnis menjadi lebih pro rakyat seperti yang disampaikan Wakil Ketua MPR oesman Sapta.
"Tekanan orientasi Kadin Indonesia yang lebih pro rakyat mempertegas perlunya landasan nasionalisme mengemuka ditengah-tengah langkah Kadin. Jadi jangan hanya bisnis to bisnis semata," ujar Zainal. (Taufiqurrohman/Gdn)