Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) punya beberapa proyek anti banjir Jakarta. Salah satu dari sejumlah proyek tersebut adalah proyek sodetan kali Ciliwung. Bagaimana kabar proyek ini?
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Mudjiadi mengatakan, hingga kini, separuh dari pekerjaan telah rampung, yakni untuk tahap outlet atau pintu keluarnya air yang terletak di Jalan Oto Iskandar Dinata, JakartaTimur.
"Sodetan sudah selesai sekitar 600 meter. 1 terowongan sudah selesai," kata Mudjiadi di kantor Kementerian PUPR, Jalan Pattimura, Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Sedangkan untuk inlet alias pintu masuknya air, lanjut Mudjiadi, masih terkendala pembebasan lahan, yakni di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur. Mudjiadi belum bisa memastikan kapan proyek anti banjir Jakarta tersebut bisa selesai.
"Tanah di Bidara Cina belum bebas, tapi sudah ada kemajuan. Targetnya nunggu lahan, kalau kita bilang 'A' kalau lahannya belum beres-beres (bagaimana), jadi tidak bisa diprediksikan," lanjutnya.
Proyek sodetan kali Ciliwung diyakini bisa meminimalisir resiko banjir Jakarta yang disebabkan meluapnya sungai Ciliwung‎.Jika selesai, sodetan kali Ciliwung secara signifikan bisa memitigasi banjir terutama di kawasan yang dilalui Sungai Ciliwung di Jakarta Timur.
Proyek ini ‎dilakukan dengan cara membuat terowongan di bawah tanah dan mengaliri luapan air ke Sungai Ciliwung. Dikatakan Mudjiadi, pembangunan terowongan dilakukan menggunakan teknologi tinggi, sama seperti yang dilakukan dalam membangun terowongan Mass Rapid Transit (MRT).
"Yang beda cuma diameternya saja. Yang itu (MRT) lebih besar‎, sodetan hanya 3 meter," katanya.
Sodetan kali Ciliwung dibangun berbentuk terowongan di bawah tanah dengan kedalaman 14 meter. Sodetan Ciliwung dibangun sepanjang 1,27 km dengan titik masuk air di Bidara Cina dan Outlet di Kebon Nanas.
Kapan Proyek Anti Banjir Sodetan Ciliwung Selesai?
Proyek sodetan kali Ciliwung diyakini bisa meminimalisir resiko banjir Jakarta.
Advertisement