Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pertanian mempersiapkan pasokan produksi kacang kedelai secara besar-besaran untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor kedelai.Â
Apalagi kondisi keterpurukan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini sangat berpengaruh terhadap daya beli pengusaha makanan berbahan baku kedelai.
Baca Juga
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Evarini mengatakan, pihaknya sudah membagikan bibit dan pupuk untuk tanaman palawija jenis kedelai bersama palawija lain yaitu jagung untuk kebutuhan 9.800 hektar lahan siap tanam di 6 kabupaten /kota se Provinsi Bengkulu. Di antaranya Kota Bengkulu, Seluma, Kepahiang, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan Rejang Lebong.
Advertisement
"Kita mempersiapkan Bengkulu sebagai lumbung produksi palawija, saat ini beberapa kabupaten sudah melakukan penyemaian bibit dan segera melakukan penanaman, untuk beberapa daerah masih menunggu perbaikan irigasi dan diharapkan segera tuntas. Kami menjadwalkan masa tanam ini akan memasuki masa panen raya palawija pada awal Januari tahun 2016," ujar Evarini di Bengkulu, Kamis (1/10/2015).
Selain Palawija, Bengkulu juga sedang memasuki masa tanam kedua tahun 2015 dengan luasan lahan sawah yang dialiri irigasi teknis, setengah teknis atau tersier dan sawah tadah hujan dengan total seluas 100.054 hektar tersebar di 10 kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu.
Dengan masa tanam serentak yang dirancang ini, Bengkulu diharapkan mampu kembali menjadi daerah yang melakukan swasembada beras seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.
"Khusus Benih padi unggul, pupuk dan racun hama untuk persawahan, kami fokus membagikan kepada petani lebih dini, sebab distribusi sebelum masuk musim penghujan akan memudahkan para petani untuk melakukan penyemaian benih lebih awal dan langsung melakukan penanaman ketika musim penghujan datang," tegas Evarini. (Yuliardi H/Ahm)