Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tidak mempermasalahkan investor China terpilih sebagi penggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, investor China sudah banyak berinvestasi di Indonesia, sehingga tidak ada persoalan jika China terpilih sebagai penggarap proyek kereta cepat.
"Yang jelas sekarang mereka emang sudah banyak investasi di sini, industri semen di Kalimantan Selatan sudah jalan itu. Terus smelter nikel di Morowali," kata Azhar, di Kantor BKPM Jakarta, Kamis (1/9/2015).
Azhar menambahkan, China telah mengikuti seleksi calon investor kereta cepat. Hal tersebut menunjukan inevstor dari Negeri Tirai Bambu tersebut memumpuni untuk menggarap proyek tersebut.
"Kalau saya berprasangka baik saja dulu. Kalau sekarang kan mereka ikut beauty contest itu, berarti kan sudah memenuhi persyaratan," ungkapnya.
Menurut Azhar, kereta cepat sangat dibutuhkan warga di Pulau Jawa, untuk memudahkan aktifitasnya. Karena itu, pembangunan kereta cepat harus segera terealisasi.
" Jadi pasar itu ada, sebetulnya orang Indonesia itu kalau ada orang membuat pelayanan bagus ya pasti akan dibeli, kaya mal ada kafe, tetap ramai. Warteg juga walaupun di pinggir jalan tetap ramai, ini karena pasarnya beda, semua punya pasar," pungkasnya. (Pew/Ndw)