Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengkaji kemungkinan harga BBM premium diturunkan. BUMN minyak tersebut menyatakan siap mengikuti arahan Jokowi.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan bahwa menurunkan harga jual Premium yang belum sesuai dengan harga beli (keekonomian) merupakan hal yang sulit. Meski begitu, Pertamina siap mengikuti arahan Presiden.
"Kami akan ikuti. Sulit sih memang sulit," kata Bambang saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Advertisement
Bambang mengungkapkan, untuk menekan kerugian yang membengkak jika harga Premium diturunkan, Pertamina akan menggenjot efisiensi. Saat ini, harga Premium Rp 7.300 per liter untuk wilayah penugasan atau luar wilayah Jakarta, Madura, dan Bali (Jamali) dan Rp 7.400 per liter untuk luar wilayah penugasan yang meliputi Jamali.
"Tapi kami harus lakukan melalui berbagai efisiensi yang besar lagi untuk menekan kerugian," tuturnya.
Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas di Istana Kepresidenan yang digelar Kamis (1/10/2015) siang, meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina (Persero) untuk mengkaji ulang harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Jokowi berharap adanya penurunan harga BBM, terutama jenis Premium dan Solar.
"Berkaitan dengan BBM dihitung lagi, Pertamina, meskipun kemarin sudah diumumkan oleh menteri ESDM dalam keadaan negara membutuhkan. Tolong dihitung lagi, apakah masih mungkin Premium itu diturunkan meskipun hanya sedikit," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. (Pew/Zul)*