Sukses

Jokowi Tegaskan Bakal Perkuat Cadangan Beras

Pemerintah fokus memaksimalkan penyerapan beras dari petani dan menjaga kestabilan harga beras.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pernah menyatakan membuka peluang untuk adanya impor beras sebesar 1,5 juta ton. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan beras di awal 2016.

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo mengaku belum bisa memastikan rencana impor beras tersebut. Jokowi menuturkan masih akan melihat kondisi lapangan ke depan untuk memutuskan impor beras.

"‎Sudah beberapa kali kita sampaikan. Kami ingin perkuat cadangan beras, tapi kami lihat lapangannya seperti apa karena kita harus omong apa adanya, ada El Nino. Hujan turun kapan, kalau Oktober sudah turun, kami akan putuskan, supaya petaninya senang, pedagang senang, dan masyarakat juga senang," kata Jokowi usai meluncurkan operasi pasar beras di Gudang Regional Bulog DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (2/10/2015).

Jokowi mengatakan, saat ini dirinya lebih berkonsentrasi untuk memaksimalkan penyerapan beras dari para petani. Menurut dia, penyerapan ini tidak akan mudah mengingat masa panen raya sudah berlalu dan saat ini terjadi El Nino.

Hanya saja, Jokowi memastikan pemerintah akan melakukan berbagai cara agar kebutuhan beras di dalam negeri tercukupi dan harga beras di pasaran tidak mengalami lonjakan sehingga tidak berdampak ke inflasi.

"‎Ini kita masih melakukan penyerapan lagi dari petani, pedagang yang ada di daerah-daerah yang saat ini masih ada panen, seperti di Karawang, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ini yang terus kita serap, diserap Bulog, kita harapkan stok Bulog masih ada tambahan sedikit lagi," jelas Jokowi. (Yas/Ahm)*

Video Terkini