Liputan6.com, Jakarta - Potensi bisnis jual beli melalui internet atau e-commerce masih sangat menjanjikan. Hal ini seiring dengan pergeseran perilaku belanja masyarakat yang mulai menyukai belanja secara elektronik,lantaran lebih praktis, mudah, dan efisien.
Chief Executive Officer (CEO) & Founder Bukalapak.com, Achmad Zaky mengatakan, sejauh ini pertumbuhan bisnis toko online terus meningkat. Meski akses internet baru mencapai sekitar 83,7 juta orang atau 30 persen dari populasi masyarakat Indonesia, namun penetrasi internet sangat pesat.
“Makin tingginya penetrasi internet ke masyarakat, membuat kami makin optimistis jika pertumbuhan transaksi Bukalapak pun akan ikut melesat,” kata dia, Sabtu (3/10/2015).
Menurutnya, saat ini layanan marketplace Bukalapak telah menyediakan lebih dari 1,25 juta produk, dengan penambahan 80 ribu produk setiap harinya.
Adapun jumlah pedagang yang ada di situs bisnis online ini mencapai lebih dari 500 ribu, dengan nilai transaksi setiap hari rata-rata sekitar Rp 8 miliar.
Ditambahkan, Bukalapak sendiri dalam sebulan mampu membukukan kenaikan transaksi 20 persen. Bahkan, sejak awal 2015 ini, Bukalapak sudah tumbuh empat sampai lima kali lipat. “Itu belum sampai akhir tahun nanti,” imbuhnya.
Zaky tak memungkiri, persaingan bisnis online kini makin ketat. Bahkan para pesaing memiliki permodalan yang cukup besar. “Menghadapi fenomena ini, Bukalapak berupaya terus memperbaiki diri, serta menjaga kepercayaan penjual dan pembeli, dan terus memperbaiki situsnya.
Selain itu, kemudahan prosedur berjualan membuat Bukalapak menjadi platform yang menarik dan mudah dimengerti bagi para pengusaha UKM untuk terjun ke bisnis online,” terangnya.
Sementara itu, selama ini barang yang paling laku di situs Bukalapak berupa gadget beserta aksesorisnya, disusul kemudian fashion, dan produk lainnya. (Nur/Gdn)
Bisnis Toko Online Sangat Menjanjikan
Selama ini barang yang paling laku di situs Bukalapak berupa gadget beserta aksesorisnya, disusul kemudian fashion, dan produk lainnya.
Advertisement