Sukses

Persepsi Konsumen Riau Menurun untuk Lapangan Kerja

Penurunan indeks kondisi ekonomi signifikan terutama didorong oleh persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja semakin menurun.

Liputan6.com, Batam - Survei konsumen Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau pada September 2015 mengindikasikan persepsi keyakinan konsumen cenderung pesimistis.

"Hal ini tercermin dari penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) 27 poin dibandingkan dengan Agustus 2015 dari 119 poin menjadi sebesar 92 poin. Pelemahan IKK tersebut didorong oleh penurunan  komponen pembentuknya," Gusti Raiza Eka Putra,  Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri  dalam keterangan tertulis, Batam, Senin (5/10/2015).

Dia menuturkan, ada pun Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing turun 38 poin dan 15 poin dari bulan sebelumnya. Persepsi konsumen turun diperkirakan dipengaruhi oleh depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin dalam dan perlambatan ekonomi.

"Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) mencerminkan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada bulan berjalan didasarkan pada penghasilan konsumen, ketersediaan lapangan kerja, dan konsumsi barang kebutuhan tahan lama/durable goods (AC, Kulkas, HP, dll)," ujar Gusti.

Ia menambahkan, IKE mengalami penurunan 38 poin pada September 2015 dibandingkan Agustus 2015 dari 118 poin menjadi sebesar 80 poin. Penurunan IKE secara signifikan ini terutama didorong oleh persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja yang semakin menurun.

Kendati pun demikian, Ia mengatakan, nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan yang masih menggantungkan pada bahan baku impor. 

Hal ini tentu saja berdampak pada biaya operasional perusahaan yang meningkat terutama di tengah kondisi perlambatan ekonomi saat ini. Dampak yang sangat terasa adalah permintaan melambat pada 2015 sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan cenderung berkurang.

"Melemahnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini turut berdampak pada pelemahan persepsi ekspektasi konsumen di masa mendatang," kata Gusti. 

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada September 2015 menurun 15 poin dari 120 poin menjadi 105 poin namun masih berada di level optimis. Dia menilai optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi di masa mendatang terutama akan harapan pada realisasi proyek infrastruktur pada 2016 yang akan semakin gencar sehingga menyerap tenaga kerja yang banyak.

Dari sisi harga, konsumen memperkirakan terjadi kenaikan harga untuk tiga bulan mendatang. Faktor musiman berupa musim angin utara menyebabkan terhambatnya distribusi pangan sehingga mengerek laju inflasi. (Ajang N/Ahm)