Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga memastikan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) turun menjadi 9 persen pada 2016, dari sebelumnya 12 persen pada 2015.
Namun menurut Puspayoga, dari angka 9 persen tersebut masih sulit jika harus kembali turun ke angka yang lebih rendah. Karena bunga KUR sebelumnya juga sudah turun cukup besar dari 22 persen menjadi 12 persen.
"Itu (9 persen) jadi sudah disampaikan oleh presiden. Bunga KUR turun dari 22 persen ke 12 persen. Kemudian dalam waktu empat bulan ke depan atau tahun depan jadi 9 persen. Kita akan evaluasi terus semakin turun semakin bagus, tapi yang jelas tahun depan 9 persen," ujar Puspayoga di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (5/10/2015).
Advertisement
Sementara itu, Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyatakan perubahan terhadap suku bunga KUR tidak bisa diputuskan seenaknya. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya yaitu cost of fund.
"Kalau suku bunga terkait dengan cost of fund. Itu harus kita evaluasi berapa cost of fund kita hari ini. Sementara ini kita belum masuk ke situ," ujar Asmawi.
Target Penyaluran KUR BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) baru menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 3,5 triliun dari target yang dibebankan oleh pemerintah sebesar Rp 17,5 triliun pada tahun ini.
Asmawi Syam menyatakan penyaluran ini dihitung sejak Agustus 2015 atau hanya dalam jangka waktu 1 bulan 18 hari."Kita sudah berjalan dari Agustus. Jadi satu bulan 18 hari. Realisasi BRI sampai hari ini Rp 3,5 triliun," ujar Asmawi.
Guna mendorong penyaluran kredit hingga akhir tahun, lanjut Asmawi, pihaknya segera melakukan evaluasi. Dengan demikian setidaknya target penyaluran pada tahun ini tercapai.
"Kita akan mengevaluasi apa-apa yang bisa dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan KUR. Usaha yang dilakukan bank-bank pelaksana ini untuk bisa menaikkan pertumbuhan KUR," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Â menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 20 triliun hingga akhir tahun 2015. Angka ini lebih rendah dari target sebelumnya yang mencapai Rp 30 triliun.
Dia menjelaskan, angka Rp 20 triliun tersebut merupakan perhitungan dari bank pelaksana, salah satunya BRI yang mendapat tugas penyaluran paling besar.
"Target akhir 2015 ini dari bank pelaksana adalah antara Rp 19 triliun-20 triliun. Sampai saat ini BRI sudah Rp 3,5 triliun. Para pelaku KUR itu sangat optimis antara Rp 19 triliun-20 triliun," kata Puspayoga.
Dia menjelaskan, target tersebut dianggap paling realistis karena penyaluran KUR sendiri oleh tiga bank yaitu BRI, BNI dan Bank Mandiri baru dilakukan pada akhir Agustus sehingga belum berjalan maksimal. (Dny/Ahm)