Liputan6.com, Jakarta - Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengungkapkan saat ini Indonesia tengah dibelenggu oleh regulasi. Hal inilah yang dianggap Sofyan menjadi faktor yang mempersulit Indonesia untuk jadi lebih maju.
Sofyan menuturkan, Indonesia harus meniru apa yang dilakukan oleh Korea Selatan‎ untuk menjadi negara maju. Korea Selatan dalam waktu satu tahun telah memangkas regulasi mencapai 50 persen.
Baca Juga
"Indonesia itu sedang dirantai berbagai regulasi, akibatnya biaya ekonomi mahal, pertumbuhan ekonomi tidak bisa didorong lebih cepat, inisiatif masyarakat terbatas, biaya jadi mahal di masyarakat," kata Sofyan dalam acara Peluncuran Buku Strategi Nasional ‎Reformasi Regulasi di kantornya, Selasa (6/10/2015).
Advertisement
Sofyan menjelaskan, pada periode 15 tahun terakhir pemerintah telah menerbitkan 12.471 regulasi. Dari total tersebut paling banyak peraturan yang diterbitkan setingkat menteri, yakni 8.331 regulasi, selanjutnya peraturan pemerintah sebanyak 1.386 regulasi.
Sementara di tingkat daerah, periode 10 tahun terakhir terdapat 3.177 Peraturan Daerah (Perda) tingkat provinsi dan 25.575 perda tingkat kabupaten/kota.‎ Untuk itu, Sofyan mengaku akan mencoba mengusulkan penyederhanaan berbagai peraturan tersebut melalui instansinya.
"Bahkan saya pernah mendapat laporan dari asosiasi ekspor mereka itu waktunya habis untuk melawan birokrasi, daripada melakukan kegiatan ekspornya ke luar negeri," tegas Sofyan.
Untuk mengurangi regulasi yang berlebihan tersebut, dirinya akan mengirimkan surat edaran kepada seluruh Kementerian/Lembaga di pemerintahan untuk melakukan self asssement atau penilaian di masing-masing kementeriannya. Nantinya melalui penilaian ini dapat diketahui berapa banyak regulasi yang tidak efektif.(Yas/Ahm)