Sukses

DPR Sebut Investasi 16 Perusahaan Sebagai Pemanis di Tengah PHK

Investasi 16 perusahaan akan memberikan angin segar bagi masyarakat, khususnya para pekerja.

Liputan6.com, Jakarta -
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan ada 16 perusahaan padat karya yang akan berinvestasi dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Penyerapan tenaga kerja tersebut diperkirakan lebih dari 100 ribu orang.

Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf menyatakan, hal tersebut akan memberikan angin segar bagi masyarakat, khususnya para pekerja. Namun bukan berarti hal ini akan menyelesaikan permasalahan pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia.

"Ini sebuah harapan dalam kondisi berat. Namun dengan masuknya investasi, bukan menyelesaikan masalah, ini hanya semacam pemanis," ujarnya dalam acara Sensi Talk dengan tema Penyerapan Tenaga Kerja Saat Ekonomi Lesu di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Dia menjelaskan, apa yang dihadapi sektor tenaga kerja yaitu gelombang PHK dan menurunnya daya beli masyarakat. Penyerapan tenaga kerja dari 16 perusahaan tersebut dinilai belum mampu menutup besarnya para pekerja yang terkena PHK.

"Yang kita hadapi telah terjadi gelombang PHK, serta menurunnya daya beli masyarakat. Ini belum tentu bisa meng-cover yang sudah di-PHK bisa masuk ke sana semua," kata dia.

Dede merinci, ada banyak data soal gelombang PHK hingga saat ini. Dan yang terbesar adalah data dari pihak serikat pekerja yang menyatakan ada lebih dari 100 ribu pekerja yang terkena PHK hingga saat ini.

"Kita lihat jumlah datanya dari Kementerian Ketenagakerjaan ada 46 ribu orang, dari APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) 36 ribu, dan dari serikat pekerja 100 ribu. Jadi kondisi ini sudah terjadi," jelasnya

Dede berharap, pemerintah jangan hanya fokus mendorong investasi tetapi juga memikirkan cara agar masalah PHK di Indonesia bisa selesai dengan baik.

"Kami di DPR minta pemerintah jangan hanya menambah investasi kalau masalah didalamnya tidak kita selesaikan. Justru masalah di dalam harus diselesaikan. Kalau ini aman maka investasi otomatis masuk," tandasnya. (Dny/Zul)

Video Terkini