Sukses

Investor Pangkas Kepemilikan, Harga Emas Jatuh

Harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan, turun US$ 4,50 per ounce.

Liputan6.com, New York - Harga emas melemah pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) karena beberapa investor memangkas kepemilikan emas mereka menjelang menit-menit penjelasan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mengenai pengambilan keputusan soal suku bunga pada September 2015 lalu.

Mengutip Wall Street Journal, Jumat (9/10/2015), harga emas untuk pengiriman Desember yang merupakan kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan, turun US$ 4,50 per ounce atau 0,4 persen menjadi US$ 1.144,20 per ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Harga emas mencapai nilai tertinggi setelah The Fed mengumumkan untuk menahan suku bunga acuan di level mendekati nol persen pada pertemuan yang dilakukan pada 16-17 September kemarin. Sementara, data-data ekonomi AS belum mantap di angka yang diinginkan oleh The Fed untuk mendorong kenaikan suku bunga.

Kedua sentimen tersebut memberikan angin segar kepada harga emas dimana investor atau pelaku pasar kembali memburu emas. Emas menjadi menarik ketika suku bunga The Fed berada di level rendah karena imbal hasil yang didapat dari emas lebih tinggi jika dibanding dengan obligasi.

"Pelaku pasar saat ini sedang meraba-raba apa yang akan dilakukan oleh Bank Sentral. Ada perdebatan di dalam The Fed sendiri mengenai langkah yang akan dilakukan," jelas co-founder perusahaan komoditas Logic Advisors, Bill O’Neill.

Harga emas juga melemah karena data ekonomi Amerika Serikat yang keluar pada pekan lalu. Data tenaga kerja AS dan juga data manufaktur menunjukkan perbaikan.

Gerakan harga emas pada Kamis berseberangan dengan gerak pada hari sebelumnya. Pada Rabu, harga emas dunia ditutup naik karena didukung dari harga komoditas lainnya seperti minyak yang juga menguat.

Selain itu, World Gold Council juga melaporkan kalau bank sentral menambah 47 metrik ton emas untuk cadangan pada Agustus 2015 setelah menambah cadangan sekitar 62 ton pada Juli. Bank sentral Rusia dan China mencatatkan pembelian terbesar untuk emas.

Video Terkini