Sukses

Menteri ESDM Ajak Saudi Aramco Jualan BBM di Indonesia

Menteri ESDM Sudirman Said memberi kesempatan Saudi Aramco untuk berbisnis di hilir minyak dan gas seperti jualan BBM di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memberi kesempatan ke perusahaan minyak nasional Arab Saudi, Saudi Aramco untuk berbisnis di hilir minyak dan gas (migas) seperti menjual bahan bakar minyak (BBM).

Sudirman mengatakan, bisnis Saudi Aramco sangat dimungkinkan secara aturan. Apalagi, PT Pertamina (Persero) juga membuka diri untuk bekerja sama dengan perusahaan minyak nasional Arab Saudi tersebut.

“Hal-hal semacam itu dalam global setting sesuatu yang biasa. Tidak ada yang aneh,” kata Sudirman seperti yang dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, di Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Menurut Sudirman, peluang kerja sama Saudi Aramco dengan Pertamina cukup besar. Bahkan bisa saja keduanya membentuk bisnis bersama. Namun, meski peluang berbisnis terbuka lebar, namun Saudi Aramco harus tetap mengikuti aturan yang berlaku, termasuk juga harus tetap mengutamakan kepentingan nasional.

Kerja sama di hilir migas seperti petrokimia, storage dan SPBU merupakan salah satu keinginan Saudi Aramco selain berinvestasi kilang di Indonesia.

Perusahaan tersebut berminat berinvestasi sebesar US$ 24 miliar yang akan digunakan untuk membangun satu kilang minyak baru senilai US$ 10 miliar di Tuban dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari (bph) dan memodernisasi tiga kilang milik PT Pertamina senilai US$ 14 miliar di Dumai, Balongan dan Cilacap dengan total kapasitas 400 ribu barel per hari. Jadi total akan ada penambahan produksi BBM sebesar 700 ribu barel per hari.

Dengan tambahan 700 ribu barel dari empat kilang itu, tidak akan terjadi over suplai karena pada 10 tahun mendatang, kebutuhan BBM mencapai 2,5 juta bph. (Pew/Ndw)

 
 
 
Video Terkini