Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Semen Indonesia berharap pembangunan infrastruktur berjalan sesuai target pada 2016 mendatang, sebelum memasuki semester II. Bila tepat waktu, maka permintaan semen akan berada di angka 4-6 persen.
"Kami harapkan pada tahun depan, infrastruktur mulainya bukan semester II, tetapi bulan Februari-Maret sudah memulai pembangunan fisik, sehingga permintaan semen relatif bergerak antara 4-6 persen, bahkan bisa 8 persen," kata Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia Widodo Santoso, di ‎Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Widodo menjelaskan, anggaran infrastruktur untuk 5 tahun mencapai Rp 5.000 triliun. Dengan demikian, per tahunnya akan ada anggaran Rp 1.000 triliun. Angka itu yang dikejar oleh para pengusaha semen.
Advertisement
"‎Ini yang kita harapkan, kalau ini terjadi investor semen akan happy. Investasinya tidak mubazir," tutur dia.
Selain meminta agar pembangunan tepat waktu, Widodo juga menyampaikan industri semen tetap mengalami peningkatan permintaan mencapai 2,8 persen‎ untuk September.
Persentase tersebut didapat meski ada 2 hari libur karena perayaan Hari Raya Idul Adha. Hal itu disampaikan langsung pada Presiden Jokowi.
"‎Kami lapor bahwa investasi semen itu luar biasa daripada industri yang lain. Kita itu tahun ini permintaan 65 juta ton, kapasitas sudah 78 juta ton. berarti sudah 15 persen di atas permintaan," ucap Widodo.
Menteri Perindustrian Saleh Husin juga menambahkan akan ada tiga pabrik semen baru yang akan beroperasi dan menambah kapasitas sebesar 7,7 juta ton per tahun.
"‎Pada 2016 juga ada pabrik baru lagi yang akan beroperasi, sehingga total kapasitasnya 92 juta ton per tahun," tandas Saleh. (Silvanus A/Ahm)