Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo menggelar rapat terbatas mengenai program pembangunan kepariwisataan di Indonesia dan percepatan pembangunan infrastruktur di sektor transportasi di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (15/10/2015) siang.
Dalam pengantar rapat yang ia sampaikan, Jokowi mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia.
"Data yang saya terima juga hampir di semua negara asia tenggara jumlah kunjungan wisman menurun tapi kita Alhamdulillah naik. Oleh sebab itu ini harus dijadikan momentum untuk memperbanyak lagi kunjungan wisman ke negara kita," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Menurut Jokowi, Menteri Pariwisata harus terus meningkatkan inovasi-inovasinya untuk mendatangkan wisman meski dari data bulan Agustus kunjungan wisman mengalami pengingkatan di tengah melambatnya ekonomi global.
Disampaikan Jokowi jumlah wisman pada bulan Agustus 2015 mencapai 850 ribu. Jumlah tersebut meningkat 2,87 persen jika dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2014.
Untuk meningkatkan kunjungan wisman, Presiden Jokowi meminta kepada Menteri Pariwisata untuk meningkatkan promosi di media-media masa baik di dalam negeri atau di luar negeri. Karena menurut Jokowi hal itu cukup efektif.
"Beberapa hal yang sangat cepat, saya lihat promosi sekarang yang dilakukan Kementerian Pariwisata salah satu di media, materinya sangat baik, mungkin di televisi yang lain juga baik, saya kira masalahnya di promosi dan perbaikan produk di lapangan," papar Jokowi.
Jokowi juga meminta untuk deregulasi sektor pariwisata dapat berjalan baik mulai dari beas visa kunjungan bagi wisatawan dari 75 negara, penghapusan ketentuan Clearence Approval for Indonesia Teritory serta pencabutan cabotage cruise untuk meningkatkan kunjungan kapal pesiar.
Baca Juga
"Percepatan pengembangan 10 destinasi prioritas. Saya ingin ada langkah kongkrit untuk pengembangan 10 destinasi itu mulai dari revitalisasi badan pengelola di setiap destinasi, memperbaiki manajemen, promosi yang gencar, perbaikan infrastruktur, jalan, air bersih dan listrik," kata Jokowi.
Advertisement
Ia mengatakan, untuk menggerakkan sektor pariwisata juga perlu memperkuat infrastruktur transportasi.
"Selain wisatawan asing, kita juga perlu melirik wisatawan nusantara. Perlu infrastruktur transportasi yang memadai, khususnya bandara, pelabuhan dan kereta api," kata Jokowi. (Yas/Gdn)