Sukses

Harga Batu Akik RI Terus Meroket di Luar Negeri

Ekspor perhiasan dan permata naik 29,5 persen menjadi US$ 559 juta pada September 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Tren batu akik dalam beberapa bulan terahir secara perlahan mulai redup. Hal itu dibuktikan mulai berkurangnya respon dan antusiasme masyarakat mengenai jenis-jenis batu akik‎. Namun hal itu tidak berpengaruh ke pasaran luar negeri.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadiwibowo menyatakan, ekspor perhiasan permata menjadi barang asal Indonesia dalam periode Januari-September 2015 mengalami kenaikan sebesar 32 persen. Ekspor perhiasan dan permata naik sekitar 29,5 persen menjadi US$ 559 juta pada September dari US$ 431 juta dari bulan sebelumnya.

Sasmito menjelaskan, kenaikan ini, ditunjang karena jenis perhiasan seperti emas, perak, dan batu-batu khususnya permata dan batu akik nilainya mengalami kenaikan di luar negeri.

"Yang paling spektakuler kenaikannya periode Januari-September 2015 itu adalah perhiasan dan permata. Ekspornya naik sampai 32 persen, tapi volumenya turun 4 persen. Jadi harganya naik tidak karuan meski volumenya turun," kata Sasmito di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/10/2015).

Tren batu akik Indonesia sendiri, jelas Sasmito, saat ini mulai melejit hingga ke benua hitam, Afrika. Hal ini karena kualitas batu dan permata dari kota-kota di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, sehingga mampu menarik minat penggemar perhiasan di seluruh dunia.

"Bayangan saya sekarang ini, tren yang mulai melanda Indonesia mulai menyebar ke dunia. Ke Afrika Selatan, Singapura, Eropa, Amerika. Ini secara bertahap. Kalau trennya kayak begitu terus,kita akan punya prospek, karena potensi batu permata kita di setiap daerah itu unik, dan itu bisa jadi tren bagus," kata Sasmito.

Kepopuleran batu akik dan perhiasan asal Indonesia ini ditopang dengan ahlinya orang-orang Indonesia dalam memasarkannya melalui media-media sosial. (Yas/Ahm)

 
Â