Sukses

7 Pengusaha Berebut Kursi Ketua Umum Kadin Indonesia

Kadin Indonesia menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) VIII untuk mencari Ketua Umum baru.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) VIII untuk mencari Ketua Umum baru. Setidaknya, ada tujuh kandidat kuat yang akan bersain‎g memperebutkan kursi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2015-2020.

Pelaksana Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Zainal Bintang mengungkapkan, ada tujuh calon yang masuk dalam bursa pemilihan Ketua Umum Kadin Indonesia. Ketujuh itu terbagi dua kubu, yakni Kadin Indonesia kubu Suryo Bambang Sulisto mengusung empat kandidat calon Ketua Umum dan Kadin Indonesia Paradigma Baru mengajukan tiga calon.

"Calon ketua umumnya dari Kadin kubu satu adalah Rosan P Roeslani, Maxi Gunawan, Dato Sri Tahir, Rachmat Gobel. Sementara calon ketua umum dari Kadin Paradigma Baru mengusung Ismanu Soemiran, Eddy Ganefo dan saya sendiri," kata Zainal di acara Konferensi Pers Munas VIII, Jakarta, Minggu (18/10/2015).

Pergantian pengurus Kadin Indonesia akan berlangsung mulai 19 sampai 22 Oktober 2015 di Jakarta melalui Munas VIII meski saat ini ada Zainal Bintang selaku Pelaksana Harian Ketua Umum sejak 17 Juli 2015. Ketua Umum Kadin Paradigma Baru Rizal Ramli sudah mengundurkan diri pada 19 Juli lalu setelah diangkat menjadi Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk pada 17 Maret 2015.

Kadin Indonesia dalam semangat paradigma baru harus kembali kepada ja‎ti dirinya sebagai pejuang pengusaha dan pengusaha pejuang. Artinya pelaku usaha anggota Kadin Indonesia dan jajahannya, sebelum terjun menjadi pengusaha, lebih dulu harus memiliki jiwa pejuang dalam dirinya.

Kadin paradigma baru adalah resonansi semangat ekonomi kerakyatan yang tercermin di dalam kebijakan baru perbaikan ekonomi nasional Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagai resultansi Sembilan Pedoman Pembangunan yang dirangkum dalam Nawacita.

Munas Kadin kali ini sangat penting untuk kembali menyatukan lembaga yang sempat pecah tersebut. (Fik/Ndw)