Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bentuk penolakan terhadap formula baru pengupahan yang ditetapkan oleh pemerintah pada pekan lalu, sejumlah serikat buruh berencana menggelar aksi mogok nasional pada awal November 2015.
Pimpinan Kolektif Komite Persiapan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPKPBI) Ilham Syah mengatakan, untuk memastikan aksi mogok ini diikuti oleh seluruh buruh di Indonesia, serikat buruh sepakat untuk membentuk komite pemogokan di setiap kawasan industri.
"Kami bentuk komite pemogokan di kawasan-kawasan industri. Ini merupakan representasi serikat buruh. Komite ini yang akan pastikan di kawasan indstri dan memastikan matikan mesin pabrik dan buruh keluar dari kawasan tersebut," ujarnya di Jakarta, Senin (19/10/2015).
Dia menjelaskan, sejumlah kawasan industri tersebut berada di sejumlah lokasi seperti di Jakarta Utara, Bekasi, Karawang, Bogor, Tangerang, dan beberapa wilayah lainnya.
"Kami tidak akan mundur dengan ancaman-ancaman yang ada. Jika pemerintah mau dengarkan aspirasi rakyat, akan buat iklim investasi lebih baik," kata dia.
Menurut Ilham, aksi mogok nasional ini merupakan bentuk respon para buruh terhadap paket kebijakan ekonomi jilid IV yang salah satunya memuat soal formulasi baru pengupahan.
"Ini respons dari kebijakan yang tidak menguntungkan buruh. Bertahun-tahun kami minta peningkatan kualitas dan kuantitas KHL (kebutuhan hidup layak). Ini kebijakan ekonomi yang dipaksakan, ini sebuah skenario untuk mengakumulasi stimulus keuntungan lebih besar untuk pemilik modal dan pengusaha. Perlawan bersama-sama akan jawab ini semua," tandasnya. (Dny/Ndw)
Ini Bukti Keseriusan Buruh Gelar Mogok Nasional di Awal November
Sejumlah serikat buruh berencana menggelar aksi mogok nasional pada awal November 2015.
Â
Advertisement