Sukses

Tak Juga Diangkat, Pekerja Tol Gelar Unjuk Rasa

Aksi unjuk rasa akan digelar di depan kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Gedung DPR RI.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum menggelar aksi mogok kerja, para pekerja PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Jasa Marga akan melakukan aksi unjuk rasa di dua titik di Jakarta.

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia), Mirah Sumirat mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan para pekerja jalan tol tersebut yang belum juga diangkat menjadi pegawai tetap.

Dia menjelaskan, aksi unjuk rasa tersebut akan digelar di depan kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Gedung DPR RI pada 21-23 Oktober 2015. Rencananya, sebanyak 1.000 pekerja akan ikut dalam aksi ini.

"Direncanakan akan lakukan aksi, bahkan sampai menginap di depan gedung DPR. Sebanyak 1.000 orang akan ikut dalam aksi ini," ujarnya di kawasan Jalan Proklamasi, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Menurut Mirah, 1.000 orang tersebut adalah bagian dari 3.000 orang pekerja alih daya (outsourcing) yang sebelumnya bekerja di Jasa Marga dan bekerja pada pekerjaan inti perusahaan yaitu melayani pengguna jalan tol selama 24 jam non-stop, yang jadwal kerjanya dibagi secara shift.

"Dasar aksi tersebut, kami menuntut pekerja outsourching yang dialihkan dari Jasa Marga ke JLJ dengan mendapat status pekerja kontrak di JLJ. Sekarang malah akan dialihkan kembali ke PT Jasa Layanan Operasi (JLO) bentukan anak perusahaan baru dari Jasa Marga," jelas dia.

Mirah mengungkapkan, hal ini jelas melanggar perjanjian dan merupakan kebohongan yang dilakukan oleh Jasa Marga kepada para pekerjanya. Janji tersebut, lanjut dia, telah tertulis dan ditandatangani oleh Direktur SDM dan Umum Jasa Marga dengan Direktur Utama JLJ yang menyatakan bahwa pada November 2015 akan diangkat menjadi karyawan tetap di JLJ.

"Namun janji tersebut ternyata tidak ditepati karena Jasa Marga pada Agustus 2015 justru membuat anak perusahaan baru bernama JLO," kata dia.

Belum lagi, kata Mirah, kebutuhan pekerja di JLO akan diambil dari pekerja kontrak yang ada di PT JLJ yang seharusnya akan diangkat menjadi pekerja tetap di JLJ.

"Hal ini tentunya mencederai hati pekerja kontrak JLJ yang telah diberikan janji akan diangkat oleh JLJ menjadi pekerja tetap. Ini adalah akal-akalan Jasa Marga untuk lari dari tanggung jawab mengangkat mereka menjadi pekerja tetap di JLJ," tandasnya. (Dny/Gdn)