Sukses

Lampaui Target, Penjualan ORI 012 Tembus Rp 27 Triliun

Total pemesanan ORI 012 sekitar 49.521 investor, dan ini salah satu tertinggi dari penerbitan ORI 001-011.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Ditjen PPR Kemenkeu) sukses mencetak hasil penjualan Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 012 senilai Rp 27,4 triliun. Jumlah ini melebihi target sebelumnya yang ditetapkan Rp 20 triliun untuk menambah kebutuhan pembiayaan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

Direktur Surat Utang Negara Ditjen PPR Kemenkeu, Loto Srinaita Ginting mengungkapkan, sebetulnya realisasi pemesanan ORI 012 mencapai Rp 27,7 triliun atau lebih tinggi dari target indikatif awal Rp 20 triliun.

"Tapi setelah dilakukan pembersihan atau data cleaning, total penjualan ORI 012 mencapai Rp 27,4 triliun. Ada dua identitas, mungkin karena mereka melihat capital gain di depan jadi ingin memanfaatkan peluang tersebut," ujar dia saat Konferensi Pers Penjatahan ORI 012 di kantornya, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Ia menjelaskan, total pemesan ORI 012 menembus 49.521 pemesan yang tersebar di 34 Propinsi. Terdiri dari 45.298 investor dengan jumlah investor baru sebanyak 28.520 investor. Dengan demikian, basis investor ORI 001 sampai 012 sebanyak 214.852 investor.   

"Total pemesan 49.521 di ORI 012 merupakan yang tertinggi dari penerbitan ORI 001-011. Dan jumlah investor berdasarkan identitas KTP 45.298 adalah yang terbesar," kata dia.

Loto menambahkan, terdapat permintaan tambahan kuota penyesuaian dari 8 agen penjual. Dari 21 agen penjual, sebanyak 18 agen berhasil mengumpulkan pemesanan di atas target yang ditetapkan pemerintah.

"Awalnya target indikatif penjualan ORI 012 Rp 20 triliun, tapi naik menjadi Rp 25 triliun dan ditambah lagi jadi Rp 27,4 triliun," ujar Loto.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengungkapkan pemerintah resmi membuka masa penawaran ORI Seri 012 mulai hari ini sampai 15 Oktober 2015. Sementara tanggal penjatahan 19 Oktober 2015, tanggal setelmen 21 Oktober tahun ini.

"Sedangkan tenor tiga tahun dengan jatuh tempo 15 Oktober 2018. Tingkat kupon 9 persen per tahun yang dibayarkan setiap tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama kali 15 November 2015," jelas dia.

Robert menjelaskan, minimum pemesanan ORI 012 sebesar Rp 5 juta dan Rp 3 miliar sebagai maksimum pemesanan. Sedangkan periode tunggu selama dua periode atau dua bulan pembayaran kupon pertama.

ORI 012 baru dapat dipindahbukukan pada 15 Desember ini. Jika dilihat dari data Kemenkeu, ORI Seri 012 menawarkan kupon tertinggi dibanding seri-seri lain sejak 2010.

ORI seri 007 yang diterbitkan pada 2010 dijual dengan kupon 7,95 persen, kupon ORI Seri 008 pada 2011 sebesar 7,3 persen, Seri 009 pada 2012 sebesar 6,25 persen, Seri 010 pada 2013 sebesar 8,5 persen dan seri 011 pada 2014 menawarkan kupon 8,5 persen. (Fik/Ahm)

Video Terkini