Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memprioritaskan pembangunan pembangkit berkapasitas besar dalam program 35 ribu Mega Watt (MW). Di tahun-tahun selanjutnya pemerintah akan melengkapinya dengan pembangkit berkapasitas kecil.Â
Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) Sofyan Basir menyampaikan, pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW akan difokuskan untuk pembangkit yang berkapasitas besar. Pemerintah akan mengerjakan proyek itu melalui mekanisme penunjukan langsung.
"Kami harap yang awal besar-besar dulu, karena yang besar ini baru selesai 4 tahun. Kami kebut 2015 biar bisa selesai 2019. Jadi pembangkit itu ada yang selesai 4 hingga 5 tahun. Nanti yang kecil-kecil 2 dan 3 tahun itu baru akan kami adakan tahun depan," kata Sofyan, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Ia menuturkan, pembangkit tenaga listrik yang akan diekspansi ada di Tanjung Jati B, Indramayu, Cilacap, dan Cirebon.‎ Nantinya akan dilakukan power purchase aggreement (PPA) atau dengan pihak swasta pada November atau Desember mendatang.
"Sampai akhir tahun ini kira-kira total 10 ribu MW atau 11 ribu MW. Untuk nilai investasinya dikalikan saja US$ 2 juta dengan 10 ribu MW," ‎ucap dia.
Menteri ESDM Sudirman Said sebelumnya menyatakan program 35 ribu MWÂ membutuhkan dana sekitar Rp 1.100 triliun untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Namun hampir 80 persen dana tersebut akan dibiayai swasta, sedangkan sisanya akan didanai PLN.
Sudirman menyebutkan langkah percepatan akan disiapkan dalam proyek ini antara lain penyediaan lahan, negosiasi harga, pengurusan izin, kinerja developer dan kontraktor, serta koordinasi lintas sektoral‎. (Silvanus Alvin/Gdn)*
Ini Prioritas Pemerintah di Proyek 35 Ribu MW
Pembangkit tenaga listrik yang akan diekspansi adalah pembangkit listrik yang di Tanjung Jati B, Indramayu, Cilacap, dan Cirebon.
Advertisement