Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan produk-produk Indonesia memiliki potensi besar untuk diekspor ke berbagai negara. Oleh sebab itu, dia meminta Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan para duta besar Indonesia untuk mendorong perluasan pasar.
Menurut Jokowi, produk-produk yang selama ini sudah diekspor jangan hanya bergantung pada pasar yang sudah ada. Produk-produk tersebut juga harus mencoba membuka pasarnya ke negara lain.
"Mereka punya peluang untuk memperluas pasarnya. Memang saya sudah tugaskan ke Mendag dan dubes, untuk pasar-pasar non-tradisional itu yang harus di kejar. Jangan hanya pasar-pasar lama, yang pasar tradisional terus yang kita tuju," ujarnya di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Jokowi menyatakan, sekecil apapun potensi pasar baru, para produsen harus menjajal negara tujuan sebagai pasar baru. Sebab jika tidak, pasar baru tersebut malah akan diambil oleh produk dari negara lain.
"Karena memang pasar di negara-negara sekecil apapun itu potensinya ada. Dan sekali lagi, produk kita ini macam-macam. Sehingga itu menjadi sebuah potensi yang harus didorong," kata dia.
Dalam rangka mendorong ekspor ke pasar non-tradisional tersebut, pemerintah telah memberikan beragam insentif bagi dunia usaha, terutama skala kecil dan menengah. Salah satunya dengan memudahan pinjaman dan bunga yang lebih rendah, misalmnya melalui kredit usaha rakyat yang bunganya turun jadi 9 persen.
"Kemudian kredit ekspor yang mengalami problem, perusahaannya juga kita bisa punya kredit khusus di lembaga pengembangan ekspor Indonesia (LPIE), itu juga bisa dipakai. Kurang lebih Rp 1 triliun, itu angka yang cukup besar, bisa d pakai mendorong industri yang berorientasi ekspor," jelasnya.
Sementara ke depannya, lanjut Jokowi, pemerintah akan fokus untuk mendorong perkembangan industri padat karya yang berorietasi ekspor. Dengan demikian, pada tahun-tahun mendatang ekspor Indonesia bisa terus meningkat.
"Memang ke depannya yang ingin kita kembangkan adalah industri padat karya yang orientasinya ekspor, fokusnya akan ke sana," tandasnya. (Dny/Ndw)