Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS) pada pekan depan. Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi akan bertemu dengan 250 pengusaha.
Rencana kunjungan tersebut pun mendapat sambutan baik dari pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto menyatakan, kunjungan ini diharapkan akan meningkatkan kerja sama dalam perdagangan antara Indonesia dengan AS.
"Dengan AS, saya kira dengan kunjungan ke sana tepat sekali. Sebelumnya sudah Jepang, Timur Tengah, jadi ke AS memang sudah waktunya," ujar Suryo di Kantor Kadin, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Advertisement
Menurut dia, banyak hal yang bisa dibahas oleh Jokowi dengan pemerintah AS, salah satunya soal peningkatan perdagangan dan pariwisata."Intinya kunjungan Pak Jokowi ingin meningkatkan perdagangan dan pariwisata. Dalam kaitannya ini yang kita harapkan pada AS. Perdagangan kita yang penting, cukup signifikan. Saya kira tepat sekali Pak Jokowi ke sana," lanjutnya.
Suryo juga mengungkapkan, dalam kunjungan Jokowi ini tidak ada kaitannya dengan Kadin sehingga dia belum bisa memastikan kerja sama apa yang akan dibuat selama kunjungan berlangsung. "Dengan AS, kita sudah ada kerja sama dengan chamber-nya. Jadi belum ada tandatangan kerja sama apa (melalui kunjungan tersebut)," tandas Suryo.
Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada 25 - 28 Oktober 2015. Dalam lawatannya tersebut, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama.
Selain bertemu dengan orang nomor satu di negeri Paman Sam, momen kunjungan itu juga akan dimanfaatkan Jokowi untuk bertemu dengan ratusan pengusaha Amerika Serikat.
"(Presiden akan bertemu) ‎250 pengusaha, sekitar itulah," ujar Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden akan menyampaikan kondisi Indonesia saat ini dan memaparkan mengenai iklim investasi di Indonesia. Selain itu, dalam pertemuan yang akan dihadiri oleh berbagai pengusaha dari berbagai bidang itu, j‎uga akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antar-pemerintah (government to government) dan antar-sesama pengusaha (business to business). (Dny/Ahm)