Liputan6.com, Jakarta - Dua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah melaporkan laporan kinerja keuangan kuartal III 2015. Pendapatan dua bank BUMN tersebut masih tumbuh hingga September 2015.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) membukukan laba bersih secara konsolidasi naik 1,9 persen. Laba bersih naik menjadi Rp 18,41 triliun hingga kuartal III 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,05 triliun.
Pendapatan (beban) bunga bersih naik 12,82 persen menjadi Rp 42,86 triliun hingga September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 37,99 triliun. Pendapatan bunga untuk rupiah saja naik menjadi Rp 60,51 triliun hingga kuartal III 2015. Sementara itu, loan to deposit ratio (LDR) atau rasio penyaluran kredit terhadap simpanan turun menjadi 84,89 persen pada 30 September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya 85,29 persen.
Advertisement
Kemudian, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) meningkat dari 66,01 persen menjadi 69,40 persen. Net interest margin (NIM) turun menjadi 29,60 persen pada 30 September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya 31,51.
Total aset secara konsolidasi pun tumbuh menjadi Rp 802,29 triliun pada 30 September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 801,94 triliun. Dengan melihat kondisi kinerja itu, laba bersih per saham naik menjadi Rp 746,55 hingga kuartal III 2105 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 732,06.
Analis PT BNI Securities, Richard Jerry menuturkan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk masih mampu mengejar keuntungan melalui volume karena porsi target Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk perseroan akan lebih tinggi dari bank lainnya. Perseroan memiliki keahliaan di penyaluran KUR.
"Kami masih mempertahankan beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dengan target harga saham Rp 13.500," kata Richard seperti dikutip dari risetnya, Jumat (23/10/2015).
PT Bank Negara Indonesia Tbk masih mencatatkan pertumbuhan hingga kuartal III 2015. Pendapatan naik 14,09 persen menjadi Rp 18,70 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,39 triliun. Sementara itu, laba susut 21,19 persen dari Rp 7,6 triliun menjadi Rp 5,9 triliun hingga kuartal III 2015.
Kinerja laba itu turun lantaran perseroan menyisihkan pencadangan. Laba sebelum penyisihan pencadangan (provisi) naik 9,4 persen dari Rp 12,75 triliun menjadi Rp 13,95 triliun.
Selain itu, perseroan membukukan LDR naik menjadi 87,7 persen dari periode kuartal III 2014 sebesar 85,7 persen. Penyaluran kredit mencapai Rp 307,12 triliun atau naik 14,6 persen hingga September 2015.Â
BNI juga menjaga posisi NIM naik dari 6,1 persen pada kuartal III 2014 menjadi 6,5 persen pada kuartal III 2015. Total aset BNI per 30 September 2015 mencapai Rp 456,46 triliun atau naik 11,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 408,05 triliun. (Ahm/Igw)*