Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan akan mendorong pertumbuhan kota baru di sepanjang koridor yang dilewati, salah satunya kota baru Walini, Bandung Barat. Oleh karena itu pemerintah pusat dan daerah perlu mempersiapkan konsep tata ruang yang jelas termasuk juga pembangunan sosial masyarakat.
Pengamat tata ruang Hendricus Andy Simarmata menjelaskan, dengan adanya jalur kereta cepat maka akan muncul kota baru yang akan menjadi ruang-ruang perkotaan.
"Daerah resapan air berkurang dan berubah menjadi ruang perkotaan. Ini memerlukan penataan ruang yang komprehensif karena ada perubahan struktur,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (23/10/2015).
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa konsep tata ruang tersebut harus dijalankan sesuai dengan rencana. Jangan sampai pembangunan berhenti di tengah jalan. Ia pun mencontohkan dengan kasus tata ruang Jakarta-Bogor yang tampak tidak selesai.
Hal ini menyebabkan munculnya kawasan semipermanen di sepanjang jalur Jakarta-Bogor. Karena itu, Hendricus menyarankan, pemerintah mempersiapkan rencana tata ruang seiring akan hadirnya kereta cepat tersebut.
Rencana pembaruan tata ruang tersebut juga bisa sejalan dengan rencana pengkajian ulang Perpres No 54 tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur.
“Ini juga terkait dengan rencana pembangunan kawasan seperti di Walini, harus juga memperhatikan aspek sosial khusus masyarakat kelas menengah ke bawah. Kalau dilihat konsep pengembangan kawasan Walini dan beberapa kawasan lainnya yang juga harus mempertimbangkan aspek manfaat sosial,” katanya.
Dia juga meminta pemerintah daerah dilibatkan dalam rencana pengembangan kota baru. Selain itu, kota yang dibangun harus direncana dengan konsep yang didesain untuk orang jalan kaki atau bersepeda. Permukiman yang dibangun pun harus yang vertikal untuk mengurangi ekspansi yang bisa mengurangi kawasan yang diperuntukan sebagai kawasan hijau, daerah resapan air.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebelumnya menyatakan pengembangan kota baru Walini akan makin strategis seiring rencana pemerintah membangun pabrik perakitan kereta cepat Jakarta-Bandung di daerah tersebut.
Hal ini akan menjadi akselerator terciptanya kota mandiri yang dirancang (pemerintah) pusat, BUMN, dan Pemprov Jabar. “Kami menyambut baik dan akan mendukung sesuai kompetensi kami sebagai regulator,” katanya.
Kota Walini akan dibangun di area seluas 3.000 hektare, tepatnya di Desa Maswati, Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Di kawasan tersebut akan terdapat perumahan, pusat bisnis, pusat pemerintahan, dan Kampung Asia Afrika. Lahan untuk kota baru tersebut milik PT Perkebunan Nusantara VIII, rencananya dioptimalkan lahan tidak produktif milik perusahana negara itu.
Pengembangan fungsi kawasan ini telah sesuai dengan peraturan yang ada. Kawasan tersebut telah ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2 tahun 2012 dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)Tahun 2009.
Pengembangan kota mandiri Walini juga akan semakin marak seiring dengan rencana Institut Teknologi Bandung yang akan mendirikan kampus baru yang direncanakan sebagai Green Techno-Art Campus di kawasan yang lebih luas, hijau, dan strategis. (Gdn/Zul)
Ini yang Harus Diperhatikan Saat Membangun Jalur Kereta Cepat
Dengan adanya jalur kereta cepat Jakarta bandung maka akan muncul kota baru yang akan menjadi ruang-ruang perkotaan.
Advertisement