Sukses

Industri Kertas Keluhkan Sulitnya Pemulihan Lahan yang Terbakar

Setelah asap di lahan yang terbakar hilang, maka akan dilanjutkan dengan pembersihan lahan yang juga memakan waktu relatif lama.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pemasok bahan baku bagi industri kertas mengeluhkan sulitnya pemulihan lahan yang terbakar. Akibat kebakaran lahan yang terjadi di sejumlah titik di Indonesia, pasokan bahan baku untuk industri kertas diperkirakan mengalami penurunan.

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Posko PT Bumi Andalas Permai untuk wilayah Air Sugihan, Sumatera Selatan, Dedy Saputra Lubis, mengatakan pemulihan lahan yang terbakar setidaknya membutuhkan waktu tiga bulan agar lahan tersebut benar-benar bersih dari asap. Setelah tiga bulan, baru bisa dilanjutkan pada tahapan pembersihan untuk penanaman.

Dia menjelaskan tahapan pemulihan ini pun bukan pekerjaan mudah karena harus menyemprotkan air ke tanah untuk menghilangkan asap mengingat lahan gambut di kawasan yang terbakar memiliki kedalaman rata-rata 3 meter.

"Justru pemulihan lahan ini yang membutuhkan waktu lama, sekitar dua hingga tiga bulan. Tapi bisa lebih cepat jika ada hujan lebat selama lima hari berturut-turut," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (31/10/2015).

Dedy mengungkapkan setelah asap di lahan yang terbakar hilang, maka akan dilanjutkan dengan pembersihan lahan yang juga memakan waktu relatif lama. Hal ini karena sebagian besar lahan yang terbakar merupakan pohon akasia yang siap panen.

"Perusahaan tidak mengenal pembersihan lahan dengan cara membakar, sehingga lahan yang terbakar ini akan dibersihkan dengan eskavator dan traktor. Agak sulit karena sisa batang pohon yang terbakar berjatuhan tidak beraturan," kata dia.

Dedy menyatakan kini perusahaan-perusahaan pemasok bahan baku bagi industri kertas tengah kebingungan untuk mulai kembali melakukan penanaman. Namun dia berharap dalam beberapa bulan ke depan pasokan bahan baku bagi industri kertas kembali normal.

"Energi semua terkuras sejak tiga bulan terakhir ini mengatasi kebakaran lahan. Saat ini belum tahu bagaimana ke depannya," ujarnya. (Dny/Gdn)**