Liputan6.com, Jakarta - Kilau yang indah dan abadi menjadikan berlian sebagai perhiasan yang lekat dengan perempuan. Namun, selain sebagai perhiasan, karena kelangkaannya berlian pun dicari sebagai barang koleksi dan tak jarang dinilai dengan harga yang sangat tinggi.
Daftar berlian termahal di dunia yang pernah dijual menjadi artikel paling memikat hati pembaca. Lengkapnya, berikut 5 berita paling populer di kanal bisnis Liputan6.com edisi Sabtu, 31 Oktober 2015:
1. Berlian Termahal Sepanjang Sejarah
Advertisement
The Pink Star, berlian dengan berat 59,60 karat ini dibeli pada lelang Sotheby’s di Geneva ada 2014 oleh perajin berlian asal New York, Isaac Wolf dengan harga US$ 83,02 juta.
Saat lelang Isaac Wolf mengalahkan tiga pesaingnya untuk mengamankan berlian tersebut, namun ternyata Wolf tidak mampu membayar berlian tersebut dan Sotheby’s membelinya kembali. Sotheby’s mencatat jika nilai berlian The Pink Star ini sebesar US$ 72 juta.
2. Pengusaha Jengkel Ada Razia Produk Tanpa SNI
Pengusaha mengaku geram atas isu serta aksi razia terkait dengan penyematan produk Standar Nasional Indonesia (SNI). Alasannya, selain menimbulkan kerugian materi hal tersebut berpotensi menciptakan pengangguran.
3. Pengusaha Keberatan Formula Baru Upah Buruh
Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia tidak sepakat dengan formulasi upah buruh baru yang menghitung komponen hidup layak (KHL) di tambah dengan pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi. Menurut Kadin indonesia, formula upah baru tersebut akan memberatkan pengusaha.
4. Pikirkan Hal Ini Sebelum Beri Uang Jajan ke Anak
Anak akan belajar mengenal uang dari rumah. Secara tidak langsung mereka akan belajar mengenai kemandirian finansial ketika Anda memberikan uang saku.
Namun, Anda harus tetap berhati-hati. Memberikan uang saku pada anak memang akan mendidik mereka untuk mulai mengenal uang, namun hal tersebut bisa menjadi bumerang apabila tidak disertai dengan pengawasan yang baik.
5. Kemasan Makanan dari Kertas Banyak yang Tak Layak Pakai
Kemasan makanan telah dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman dahulu. Dan seiring berjalannya waktu serta peningkatan gaya hidup manusia, tempat penyimpanan makanan ini pun terus mengalami perkembangan.
Peneliti dari Pusat Penelitian Biomaterial LIPI, Lisman Suryanegara mengatakan, pemanfaatan bahan yang digunakan sebagai kemasan antara lain keramik, kaca, plastik, aluminium foil, hingga yang berbahan dasar kertas.
Namun, jika tentang kemasan pangan berbahan dasar kertas yang paling lazim digunakan di Indonesia, ternyata masih banyak yang belum layak untuk dijadikan sebagai kemasan pangan primer atau yang bisa kontak langsung dengan makanan. (Ndw/Igw)