Sukses

PMN 'Disandera' DPR, Proyek Tol Trans Sumatera Terancam Mangkrak

Mengenai PMN, DPR bakal membahasnya kembali dalam APBN-Perubahan 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memutuskan untuk menunda persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN. Alhasil, sejumlah proyek terancam mangkrak, termasuk tol trans Sumatera.

Mengenai PMN, DPR bakal membahasnya kembali dalam APBN-Perubahan 2016.

Menanggapi itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono membeberkan ada beberapa proyek infrastruktur yang akan terkendala, yaitu Jalan Tol Trans Sumatra. Saat ini pemerintah tengah mempersiapkan untuk melakukan penunjukkan pada BUMN yang bakal ditugasi mengerjakan proyek tersebut.

‎"Yang di Riau itu belum mulai (pengerjaan proyek), tadinya mau penugasan (BUMN) ini, mungkin ini bisa terkendala‎," kata Basuki di Balai Pelatihan Konstruksi, Jakarta, Senin (2/11/2015).

Rencananya, proyek jalan tol Trans Sumatra yang menghubungkan Pekanbaru-Kandis ini akan mulai dikerjakan pada tahun 2016. Dengan adanya penundaan PMN ini, maka pengerjaan proyek ini dipastikan Basuki akan molor, karena BUMN yang ditugasi nantinya akan tak ada dana.

Namun begitu, bukan berarti pengerjaan proyek tol Trans Sumatera tersebut berhenti total. Beberapa lokasi terutama di wilayah Sumatra Selatan tetap terus berjalan. Ini lebih dikarenakan pendanaan berasal dari PMN yang didapatkan pada tahun 2015.

‎"Di Riau itu mungkin yang akan terdampak, tapi kalau di Sumatera Selatan, yang Merak-Bakaheuni-Terbanggi Besar-Palembang itu tidak akan terpengaruh, tetap on the track," tegas Basuki. (Yas/Zul)

Video Terkini