Sukses

BKPM Optimalkan Investasi India di RI

Ketua BKPM, Franky Sibarani mengatakan perlu langkah-langkah untuk optimalkan investasi antara India dan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal  (BKPM) Franky Sibarani mengatakan investasi India mencapai US$ 32 juta atau sekitar Rp 433,77 miliar (asumsi kurs Rp 13.555 per dolar Amerika Serikat) hingga September 2015. Investasi itu naik 44 persen dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 23 juta atau sekitar Rp 311,70 miliar.

Franky menyampaikan perkembangan investasi India ke Indonesia kepada Wakil Presiden India Mohammad Hamid Anshari dalam pertemuan pada Selasa (3/11/2015).

Franky juga mengatakan, India dan Indonesia merupakan negara yang memiliki kedekatan sejarah dan memiliki peran strategis terhadap masa depan kawasan.

"Investasi India di Indonesia mayoritas di sektor pertambangan, perdagangan dan reparasi, serta listrik, gas dan air," ujar Franky di Jakarta.

Menurut Franky, India merupakan negara yang memiliki kompetensi dalam hal teknologi informasi dan berbagai sektor jasa. "Potensinya sangat besar. Dengan nilai ekonomi kedua negara mencapai US$ 10 triliun, kerja sama investasi kedua negara masih belum mencerminkan angka yang optimal," kata Franky.

Oleh karena itu, Franky menilai perlu langkah-langkah untuk mengoptimalisasi nilai investasi dari Indonesia. Beberapa hal yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan layanan investasi adalah peluncuran PTSP pusat, layanan investasi 3 jam, dan persiapan layanan izin investasi izin kontruksi.

"Untuk India sendiri, salah satu rencananya adalah terkait mendirikan kantor perwakilan BKPM yakni Indonesia Investment Promotion Center di salah satu kota di India. Hal ini sedang kami persiapkan," ujar Franky.

Dari data yang dirilis BKPM dalam lima tahun terakhir nilai izin prinsip yang telah di catatkan mencapai US$ 3,2 miliar. Sebagian besar dari komitmen investasi tersebut telah berada di fase pipeline dan belum merealisasikan investasinya ke Indonesia.

Sedangkan dari data yang dipublikasikan oleh Financial Times, Indonesia merupakan salah satu tujuan terbesar investasi India di Asia Tenggara dengan persentase mencapai 57 persen dari total investasi India di Asia Tenggara.

Turut mendampingi dalam kunjungan Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari tersebut, Menteri Negara Sumber Daya Air dan Sungai India Sawar Mal Jat, Duta Besar India untuk Indonesia Gujrit Singh. Sedangkan dari pihak Indonesia delegasi dipimpin oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Menteri-menteri dalam kabinet Kerja.

Beberapa pihak yang juga telah mendukung terlaksananya kegiatan tersebut diantaranya Kedutaan Besar India untuk Indonesia, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kadin Indonesia, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Realisasi investasi Januari-September 2015 mencapai Rp 400 triliun, meningkat 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 342 triliun. Realisasi investasi PMDN, Januari-September meningkat 16,4 persen sebesar Rp 133,2 triliun, sementara realisasi investasi PMA naik 16,9 persen sebesar Rp 266,8 triliun.  

Realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 1.059.734 orang, naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014, sebesar 960.336 orang. (Yas/Ahm)