Sukses

Saran Wapres India agar Pertumbuhan Ekonomi RI Tinggi

Wapres India Hamid Ansari menyampaikan pertumbuhan ekonomi India mencapai 7 persen di hadapan Wapres Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) India Hamid Ansari menyampaikan pertumbuhan ekonomi di negaranya yang mencapai angka tertinggi di tengah lesunya perekonomian dunia. Hal itu disampaikan dalam Forum Bisnis Indonesia-India, yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

"Ekonomi India mencatat pertumbuhan 7 persen pada kuartal terakhir, yang merupakan salah satu pencapaian tertinggi secara global," kata Ansari, di Hotel Shangri-la, Jakarta, Selasa (3/11/2015).‎

Pertumbuhan ekonomi tersebut bisa dicapai karena India telah menjadi pasar yang menarik bagi dunia. Selain itu, ditopang dengan peningkatan urbanisasi yang cepat, kelas menengah yang aspiratif, dan kehadiran populasi muda di negara tersebut.

Pemerintah India, kata Ansari, juga memperkuat sektor industrinya. Dalam 2 dekade terakhir, sektor swasta diperkuat pula dengan pengembangan hingga perluasan kegiatan operasi secara global.

"Hal itu membuat India dan perusahaannya menjadi mitra bisnis yang paling menjanjikan saat ini," tutur dia.‎

Ansari menyampaikan pertumbuhan ekonomi serupa juga bisa dicapai oleh Indonesia. Menurut dia, perbaikan iklim investasi, tenaga kerja muda yang terlatih, dan sumber daya alam yang melimpah, menjadikan Indonesia pantas jadi mitra ekonomi bagi India. "Potensi ekonomi Indonesia yang luas siap untuk lepas landas‎," tandas Ansari.‎

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 sebesar 4,7 persen dan menurun di kuartal II 2015 menjadi 4,67 persen.

Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2015 akan bergerak meningkat menjadi 4,9 persen.

Ia juga memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2015 dapat mencapai 5 persen. "Kuartal 4 diperkirakan di atas 5 persen. Ini sebenarnya ekonomi sudah mulai rebound lagi. Kami prediksi untuk tahun ini di dalam kisaran 4,7-5,1 persen," kata Juda. (Silvanus A/Ahm)*

Video Terkini