Sukses

Menteri PUPR Pastikan Tol Trans Jawa Rampung di Akhir 2018

Tol trans Jawa akan meningkatkan konektivitas yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan persaingan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan proyek tol Trans Jawa akan selesai pada 2018 dengan tambahan sekitar 1.000 kilo meter (km).

Menurut dia, hal ini juga sejalan dengan proyek pembangunan 2.600 km jalan nasional yang ditargetkan selesai dalam lima tahun mendatang.

"Untuk prioritas lima tahun ke depan, 2.600 km jalan nasional akan kita bangun. Kemudian minimal 1.000 jalan tol, jalan Trans Jawa akan kita selesaikan," ujarnya di Jakarta Convention Centar (JCC), Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Menurut Basuki, hal ini patut disyukuri mengingat sejak dibangun pertama kali pada 40 tahun lalu, pembangunan jalan bebas hambatan di Indonesia berlangsung lambat. Padahal kebutuhan infrastruktur seperti jalan tol sangat penting guna menunjang berjalannya roda ekonomi.

"Kalau dibandingkan 40 tahun terakhir, sejak 1974 sejak Jagorawi sampai 2014 kita hanya punya 840 km jalan tol," kata dia. 


Namun pada, dengan fokus pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol Trans Jawa, maka pada akhir 2018 diharapkan ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa akan tersambung dengan jalan tol.

"Pada akhir 2018 atau awal 2019 kita akan ada 1.060 km tambahan jalan tol," tandasnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Hery Trisaputra Zuna mengatakan beberapa manfaat dari jalan bebas hambatan ini jika nanti beroperasi. Pertama, tol Trans Jawa bisa menjadi alternatif penghubung antara sisi barat dengan sisi timur Pulau Jawa.

"Yang paling utama dari tol Trans Jawa ini adalah bagaimana kita tingkatkan konektivitas yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan persaingan," ujar Hery.

Kedua, penyebaran pembangunan yang sebelumnya hanya berpusat di ibu kota, dengan adanya tol ini akan muncul alternatif di wilayah lain yang bisa dijadikan pusat pembangunan seperti pemukiman dan kawasan industri.

"Manfaat lain dalam hal pembangunan wilayah. Pilihan yang semula hanya berkutat di Jakarta dengan adanya penghubung tadi ini makin banyak pilihan lain di sepanjang tol Trans Jawa," kata dia.

Manfaat ketiga, adanya tol ini juga diyakini bakal menekan biaya logistik barang. Dengan demikian, diharapkan menjadi pendorong bagi kegiatan ekonomi di Pulau Jawa. "Selain itu juga adanya efisiensi logistik. Sehingga semua bermuara ke perekonomian," tandas Hery. (Dny/Gdn)