Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan properti, Moizland Development, menyiapkan investasi sekitar Rp 300 miliar untuk pengembangan dua tower apartemen di Ciledug, Tangerang. Proyek ini menyasar segmen menengah.
Chief Marketing Officer Moizland Development, Randy Widjaja mengatakan proyek Palm Regency adalah produk properti pertama yang dipasarkan dan dikembangkan perusahaan.
Moizland merupakan pengembang lokal nasional yang didukung investor-investor dari China di bawah bendera Moizasia China Limited.
Advertisement
"Hari ini kami memperkenalkan diri kepada konsumen di Indonesia, dan berharap ke depan Moizland bisa menjadi developer yang diperhitungkan dan terpercaya di Indonesia," kata Randy yang ditulis Liputan6.com, Jumat (6/11/2015).
Proyek apartemen ini dikembangkan di lahan seluas 4.241 m2 yang berlokasi di Jalan KH Hasyim Ashari, Ciledug. Dua tower yang akan dikembangkan masing-masing memiliki ketinggian 33 lantai, dengan total 1.138 unit.
Menurut Randy, proyek hunian vertikal ini merupakan yang termurah di kelasnya, namun berada di lokasi sunrise property sehingga potensi kenaikan harganya masing cukup besar.
Baca Juga
Dia membandingkan saat ini harga apartemen di sekitar proyek Palm Regency rata-rata sudah di atas Rp 1 miliar, seperti di Puri Indah yang kini harganya sekitar Rp 2,5 miliar per unit, atau Alam Sutera yang per unit apartemennya sudah mencapai Rp 1,5 miliar.
Sedangkan unit di Palm Regency dijual mulai Rp 300 juta hingga Rp 891 juta.Meski harganya lebih kompetitif, namun Randy memastikan dari sisi kualitas proyeknya tidak jalah dengan apartemen premium.
Dia mengatakan apartemen yang dibangun Moizland juga memiliki delapan keunggulan yang disediakan apartemen mewah. Antara lain mengusung konsep reen building sehingga hemat energi, disediakan feeder busway menuju halte terdekat, tersedia ladies parking, lift access control, international standart nursery untuk menjaga putra-putri penghuni, emergency button (setiap unit ada interkom untuk berkomunikasi dengan resepsionis atau sekuriti), setiap unit tersedia fiber optik untuk akses internet, dan di setiap area publik disediakan akses internet.
"Dari sisi akses transportasi, selain dilalui jalur bus TransJakarta, proyek Palm Regency juga dekat pintu tol Karang Tengah, serta dekat dengan kawasan Bintaro, Alam Sutera, Puri Indah, dan Pondok Indah," papar Randy.
Wisnu Santoso, Kepala Departemen Pemasaran Moizland menambahkan, pemerintah akan membangun tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta yang semakin mendekatkan akses penghuni menuju bandara.
Selain adanya rencana melebarkan Jalan KH Hasyim Ashari dari saat ini selebar 12 meter menjadi 26 meter. Sebagai jalan provinsi, pelebaran ini akan menjadi penyeimbang bagi kehadiran sejumlah akses tol di sekitarnya.
Potensi Investasi
Wisnu menyebutkan potensi pertumbuhan investasi di sekitar lokasi Palm Regency cukup besar. Wisnu memberi contoh di Graha Raya yang pada 2013 harga rumahnya masih Rp 400 jutaan, sekarang sudah Rp 1,2 miliar per unit. Artinya harga properti di sekitar itu berkembang cepat sekali.
"Dalam lima tahun bisa naik 100 persen, Bagus sekali. Potensi sewanya juga bagus, karena dekat situ ada Kampus Binus yang mahasiswanya akan menuju 21 ribu orang," ungkap Wisnu.
Palm Regency akan memulai konstruksi pada Maret 2016, dan ditargetkan topping off pada Mei 2018. Sedangkan serah terima dijadwalkan pada April 2019. Namun manajemen Moizland berkomitmen mempercepat penyelesaian konstruksi, apalagi ini proyek perdana perusahaan.
Chandra Goetama, Chief Executive Officer Moizland Development mengungkapkan proyek pertama ini memang diluncurkan di tengah kondisi pasar properti yang kurang menguntungkan. Namun pihaknya justru melihat sekarang merupakan momentum tepat menawarkan dan membangun produk baru, dimana ketika pengembang lain mengerem,
Moizland justru sudah mulai membangun, sehingga ketika nanti pasar kembali bergairah, perusahaan sudah siap.Ke depan, Moizland Development juga berencana membangun proyek komersial berupa office tower di Jakarta, dan apartemen lain di sekitar Jabodetabek. (Muhammad Rinaldy/Ahm)
Â
Reporter: Muhammad Rinaldy