Liputan6.com, Manado - Pemerintah telah mencanangkan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk meningkatkan ekonomi di beberapa daerah. KEK ini nantinya menjadi wilayah utama yang bakal dikembangkan pemerintah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Manado Peter Jacob mengungkapkan ‎salah satunya KEK Bitung yang berada di Sulawesi Utara. Nantinya KEK Bitung ini menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara.
Baca Juga
"KEK Bitung itu dari hasil perhitungan atau kajian kami di BI, kalau nantinya sudah beroperasi penuh bisa sumbang pertumbuhan ekonomi (Sulut) sebesar 3,75 persen‎," kata Peter saat berbincang dengan wartawan seperti ditulis, Minggu (8/11/2015).
Advertisement
Namun demikian, mengingat pembangunan KEK Bitung ini ‎dilakukan secara multiyears, maka untuk tahap awal kontribusi pergerakan ekonomi di KEK ini belum akan signifikan.
Baca Juga
Saat ini pembangunan KEK ini masih terkendala lahan, terutama dalam akses menuju KEK-nya.Peter menambahkan, selain KEK Bitung pembangunan infrastruktur di Sulut lainnya saat ini adalah Jalan Tol Manado-Bitung.
"Tol Manado-Bitung ini nanti kalau sudah jadi perkiraan kami juga mampu menopang pertumbuhan ekonomo 0,7 persen," tegas Peter.
Sementara itu, di kesempatan terpisah, Plt Gubernur Sulawesi Utara‎ Soni Sumarsono menjelaskan kendala lahan yang sampai saat ini menjadi penghambat KEK Bitung sebesar 92 hektare (ha).
Menurut dia, adanya sengketa lahan disebabkan oleh klaim sepihak masyarakat pada 92 hektare lahan yang telah selesai Hak Guna Usaha (HGU)-nya. Lahan seluas itu kemudian terjadi jual beli tidak sah sehingga saat ini terdapat sebanyak 300 rumah warga menempati lokasi tersebut.‎
"Sebenarnya bangunan KEKnya sudah selesai 2016, dan 2017 rencana dipasarkan. Dan kalau ditanya apakah sudah siap, jawabannya adalah secara manajemen siap, hanya ganjalannya sengketa itu saja jadi enam bulan ke depan bisa jalan dan KEK Bitung adalah yang paling siap setelah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lainnya dipasarkan," ujar Soni.(Yas/Ahm)