Daftar Gaji Kepala Negara di Asia, Jokowi Peringkat Berapa?

Intip Perjalanan Jokowi di Twitter — (Faizal Fanani/Liputan6.com)

Liputan6.com, Singapura - Gaji selalu menjadi salah satu hal yang menarik untuk dibahas. Hampir semua orang bekerja untuk mendapatkan uang, termasuk para pemimpin negara.

Memiliki tanggung jawab yang besar untuk memimpin sebuah negara, tidak heran apabila gaji presiden dan perdana menteri di beberapa negara terbilang cukup fantastis.

Tanpa Gelar Sarjana, Profesi Ini Bisa Digaji Rp 1,5 Miliar

Lalu seberapa besar gaji para pemimpin negara di Asia tersebut? Seperti yang dilansir dari laman Asianranking.com, Senin (9/11/2015), berikut urutan gaji tertinggi para pemimpin dunia di kawasan Asia:

1. Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura

Gaji: Rp 23,3 miliar per tahun

Dengan gaji US$ 1,7 juta atau setara dengan Rp 23,3 miliar per tahun, Lee Hsien Loong berhasil menjadi pemimpin negara dengan gaji paling tinggi di dunia.

2. Tony Tan, Presiden Singapura

Gaji: Rp 15 miliar per tahun

Di urutan kedua ada Presiden Singapura, Tony Tan, dengan gaji per tahun sebesar US$ 1,1 juta atau setara dengan Rp 15 miliar.

3. Fuad Masum, Presiden Irak

Gaji: Rp 11 miliar

Politikus asal Kurdish, Fuad Masum, merupakan Presiden Irak saat ini. Total gaji yang ia dapatkan per tahun adalah US$ 840.000 atau setara dengan Rp 11 miliar.

4. CY Leung, Kepala Negara Hong Kong

Gaji: Rp 7,2 miliar per tahun

Gaji tahunan dari pemimpin negara ini adalah US$ 530.000 atau setara dengan Rp 7,2 miliar. Jumlah tersebut sama dengan 12 kali gaji penduduk di Hong Kong.

5. Khalifa bin Salman Al Khalifa, Perdana Menteri Bahrain

Gaji: Rp 3,2 miliar per tahun

Pada 2009 dilaporkan bahwa pemimpin negara satu ini mendapat gaji per bulan sebesar Rp 270 juta ditambah uang tunjangan sebesar US$ 4.000 atau setara dengan Rp 54 juta setiap bulan.

2 dari 3 halaman

Presiden Azerbaijan

6. Ilham Aliyev, Presiden Azerbaijan

Gaji: Rp 3,1 miliar per tahun

Pria yang telah menduduki posisi sebagai Presiden Azerbaijan sejak 2003 ini memiliki gaji per tahun sebesar US$ 230.000 atau setara dengan Rp 3,1 miliar. Gaji yang cukup fantastis tersebut sukses membuatnya bertengger di posisi ke-6.

7. Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang

Gaji: Rp 2,7 miliar per tahun

Perdana Menteri Jepang ini membawa pulang gaji sebesar US$ 202.700 atau setara dengan Rp 2,7 miliar per tahun. Gaji yang ia dapat setara dengan 8 kali gaji penduduk Jepang pada umumnya.

8. Park Geun-hye, Presiden Korea Selatan

Gaji: Rp 2,5 miliar per tahun

Dikabarkan bahwa gaji presiden Korea Selatan ini telah naik 1,7 persen. Saat ini ia mampu mendapat gaji sebesar US$ 187.000 atau setara dengan Rp 2,5 miliar per tahun.

9. Ma Ying-jeou, Presiden Taiwan

Gaji: Rp 2,4 miliar per tahun

Presiden Taiwan ini menduduki posisi ke Sembilan dengan gaji US$ 184,000 atau setara dengan Rp 2,4 miliar per tahun.

10. Tammam Salam, Perdana Menteri Libanon

Gaji: Rp 2,04 miliar per tahun

Tammam Salam merupakan perdana menteri Lebanon yang juga menjalankan tugas dari pengganti presiden. Gaji per tahunnya sebesar US$ 150.000 atau setara dengan Rp 2,04 miliar.

3 dari 3 halaman

Presiden Indonesia

11. Joko Widodo, Presiden Indonesia

Gaji: Rp 1,7 miliar per tahun

Gaji per tahun dari Presiden Indonesia ini sebesar US$ 124.171 atau setara dengan Rp 1,6 miliar.

12. Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel

Gaji: Rp 1,6 miliar

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merupakan kepala pemerintahan dari Israel. Saat ini ia juga didapuk sebagai perdana menteri terlama di Israel.

14. Najib Razak, Perdana Menteri Malaysia

Gaji: Rp 1,3 miliar per tahun

Najib Rajak dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 2009. Setiap tahunnya ia mendapatkan gaji sebesar US$ 100.000 atau setara dengan Rp 1,3 miliar.

15. Prayut Chan-o-cha, Perdana Menteri Thailand

Gaji: Rp 684 juta

Di posisi ke-15 dalam daftar adalah gaji dari Perdana Menteri Thailand sebesar US$ 50.000 atau setara dengan Rp 684 juta. Pada 2014, kepala pemerintahan satu ini juga menuturkan bahwa ia memiliki aset kekayaan sebesar US$ 3,9 miliar atau setara dengan Rp 5,3 triliun. (Vna/Ndw)**