Liputan6.com, Jakarta - Dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengembangkan konsep good governance dalam institusinya. Dalam hal ini juga, OJK inggin menjadi teladan bagi institusi lain.
Ketua Dewan Audit OJK. Ilya Avianti mengatakan, penerapan konsep good governance ini perlu dikedepankan dalam sebuah instansi, terutama di sektor perbankan. OJK, lanjutnya, ingin menjadi role model yang menerapkan governance yang baik bagi industri perbankan.
"Kami ingin memberi contoh, ingin menjadi role model, bagaimana pola governance yang lebih sederhana, lebih mudah. kami ingin jadi role model di regional dan kalau bisa internasional ya internasional," tutur Ilya saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, Senayan, Jakarta, Senin (9/11/2015).
Advertisement
OJK sendiri telah menerapkan 3 tahapan good governance di lingkungannya, tahap pertama ialah good public governance, kedua menjadi good governed organization, dan yang terakhir adalah good organization citizen.
Saat ini, yang menjadi acuan OJK dalam menerapkan konsep good governance adalah negarav Afrika Selatan.
"Di Afrika Selatan, kemudahan orang berinvestasi, transparansi, keterbukaan itu baik," tutur Kepala Departemen manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas OJK Hidayat Prabowo menambahkan.
Untuk mendukung penerapan sistem tersebut, OJK menyelenggarakan 2015 ini mengambil tema Passion to Governance adn Integrity. OJK ingin menaympaikan pesan pentingnya governance dalam sebuah instituasi melalui pendekatan budaya.
Pendekatan budaya ini sangat ditekankan oleh OJK. Oleh sebab itu dalam gelaran kali ini beberapa narasumber yang didatangkan pun budayawan. Contohnya adalah Ahmad Syafii Maarif yang akan menyampaikan paparan mengenai bagaimana membangun good governance dan integritas melalui penerapan nilai-nilai kebangsaan.
Ahmad Syafii Maarif juga mewakili tokoh senior untuk menyampaikan pandangan dan ekspektasi mengenai good governance dan integritas.
|Selain itu, OJK juga mengundang Remy Sylado yang merupakan tokoh budaya dan sastrawan yang akan membagi pandangan mengenai membangun good governance dan karakter integritas melalui pendekatan budaya. Selain itu juga akan hadir CEO Go-Jek Nadiem Makarim.
"Acara ini diselenggarakan di Museum Nasional pada 17 November 2015, pukul 08.00 WIB," kata Deputi Komisioner Audit Internal, Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas, Endang Kussulanjari Tri Subari. (Zul/Ndw)