Sukses

Pemerintah Kagum dengan Inovasi dan Kreativitas IKM RI

Kreativitas dan kegigihan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) diakui sekaligus diapresiasi oleh pemerintah.

Liputan6.com, Padang - Kreativitas dan kegigihan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) diakui sekaligus diapresiasi oleh pemerintah. Mereka sigap memberi sentuhan artistik dan cepat beradaptasi dengan kondisi pasar.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan hal itu usai berbincang dengan pelaku IKM yang mengikuti Pameran Visualisasi Temuan Inovasi Gugus Kendali Mutu di Padang, Sumatra Barat.

"Di Bali, saya bertemu dengan perajin muda yang mengolah cangkang kerang menjadi kerajinan lampu. Kemarin di Rote, ada mama-mama penenun yang memakai kelapa dan damar merah. Sekarang di Padang, karya inovatif dari IKM-IKM seluruh Indonesia semakin membuktikan keunggulan pelaku usaha," ujar Saleh, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (11/11/2015).

Inovasi-inovasi itu juga dimungkinkan oleh pola interaksi langsung IKM dengan pembeli, baik pemakai akhir atau pengusaha yang menjadi mitra mereka. Kemenperin melalui satuan kerja di daerah seperti Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) dan lembaga pendidikan pelatihan juga melakukan pendampingan.

"Khusus untuk konvensi GKM di Padang ini, Kementerian Perindustrian sangat fokus pada peningkatan kualitas IKM," kata pejabat Gubernur Sumatera Barat, Reydonnyzar Moenek. Pada Agustus lalu, di Sumbar digelar Sawahlunto Internasional Songket Festival (SISCA) untuk mengangkat nama produk industri kreatif itu.

Kontribusi IKM tercatat sebesar 34,56 persen terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas secara keseluruhan. Merujuk data BPS tahun 2014, terdapat 3,5 juta unit usaha IKM yang merupakan 90 persen dari total unit usaha industri nasional.

Jumlah unit usaha tersebut telah mampu menyerap tenaga kerja sebesar 8,4 juta orang, yang tentunya berdampak pada meningkatnya ekonomi nasional.

Peningkatan kualitas dan kreativitas produksi IKM juga diyakini mampu memenangi persaingan ketika Masyarakat Ekonomi Asean berlaku akhir tahun ini.

Akses modal juga dibuka lebih luas oleh pemerintah melalui Paket Kebijakan Ekonomi III yang memperluas pemberian kredit modal kerja untuk usaha mikro, kecil, dan menengah serta menurunkan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 22 persen per tahun menjadi 12 persen per tahun dan pada tahun depan menyusut menjadi 9 persen.

Kemenperin membidik target penumbuhan populasi industri selama 5 tahun ke depan yang cukup besar, yaitu pertumbuhan industri kecil sebanyak 20 ribu dan peningkatan skala usaha 4500 industri kecil menjadi industri menengah dalam 5 tahun.

Kunjungan ke Padang itu merupakan rangkaian kegiatan Menperin membuka Konvensi Nasional Gugus Kendali Mutu-Industri Kecil dan Menengah (GKM-IKM) yang digelar Ditjen Industri Kecil dan Menengah Kemenperin. (Ahm/Zul)**