Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada November akan lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan lalu. Hal ini karena tren inflasi pada akhir tahun yang cenderung meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"Memang biasanya kalau November ada kenaikan dari Oktober ya," ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor BI, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Baca Juga
Namun kenaikan tersebut tidak akan jauh dibandingkan bulan lalu. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil survei yang dilakukan BI pada minggu pertama bulan ini. "Survei pemantauan kita untuk minggu pertama itu 0,13 persen inflasinya masih rendah," lanjut dia.
Advertisement
Perry menyatakan, harga bahan kebutuhan pokok yang cenderung stabil pada minggu pertama bulan ini diharapkan bisa berlanjut hingga akhir bulan. Dengan demikian, meski mengalami peningkatan namun kenaikannya tidak signifikan dibanding bulan lalu.
"Karena harga-harga makanan semuanya masih terkendali juga harga-harga yang lain, barang-barang impor pun juga rendah," tandas Perry.
Seperti diketahui, BI menargetkan inflasi empat persen plus minus satu perseon pada 2015. Pada Oktober 2015 terjadi deflasi mencapai 0,08 persen. Realisasi ini berbeda dengan posisi Oktober 2014 yang mengalami inflasi mencapai 0,47 persen. Deflasi ini terjadi berturut-turut setelah realisasi deflasi 0,05 persen pada September 2015.(Dny/Ahm)