Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kesal dengan pengusaha ikan asal Amerika Serikat karena dinilai telah melecehkan Indonesia. Susi meminta pengusaha itu meminta maaf.
'IUU fishing vessles could previously take advantage of the vast spaces between islands by fishing illegally and trans-shiping to carrier vessels that simply went to China or Thailand. No one really got too upset because there was no processing in those areas.'
Baca Juga
"Kapal-kapal IUU Fishing (maling ikan) sebelumnya bisa mengambil untung dari perairan yang luas antar pulau dengan memancing secara ilegal, dan kemudian mengirimkannya ke China dan Thailand. Tak ada yang benar-benar kecewa karena tak ada pengolahan di area-area itu'
Advertisement
Itulah satu paragraf utuh yang telah mengoyak hati Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pada khususnya, serta bangsa Indonesia pada umumnya.
Baca Juga
Kalimat yang diucapkan Blane Olson, Importir dan pengusaha perikanan asing dari Anova Seafood Group asal Amerika Serikat (AS) dalam Indonesian Fisheries Investment Forum (IFIF) dinilai tidak pantas karena telah merendahkan harga diri bangsa Indonesia.
"Kok ngomongnya begitu. Karena kita tidak punya infrastruktur, orang bisa melakukan IUU fishing di teritori kita. Masuk akal tidak?. Harusnya jangan seperti itu. Ini menyinggung bangsa Indonesia dan menyinggung tatanan hukum Indonesia sebagai negara berdaulat," tegas Susi saat Konferensi Pers di JIEXPO Kemayoan, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Susi tidak menduga bahwa Olson, petinggi Anova dapat menyampaikan pernyataan yang sangat tidak pantas dalam sebuah forum. Padahal forum itu digagas Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menarik investasi di sektor ini masuk ke Indonesia.
Anova, diakuinya, merupakan perusahaan yang dikenal dengan tata kelola perusahaan sangat baik, termasuk dalam menciptakan sistem keberlanjutan atau keberlangsungan bisnis maupun lingkungan.
"Sebagai bangsa tidak mau dong diinjak-injak begitu. Forum ini bagus sekali untuk kita menumbuhkan bisnis dan investasi yang baik. Jangan mentang-mentang bule bisa ngomong seenaknya. Walaupun tidak ada infrastruktur, apa kita tidak boleh sedih kalau ikan kita dicuri? Kan tidak boleh begitu," tegas Susi.
Dirinya mengaku akan melayangkan kekecewaan kepada Anova atau Olson dan pemerintah AS dalam hal ini Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O. Blake atas pernyataan tersebut.
"Saya akan sampaikan kekecewaan ini kepada perusahaan dan Blake. Untuk Olson, saya menuntut dia minta maaf, karena tidak pantas. Kalau dia tidak mau, ya kita gugat perdata," tandas Susi. (Fik/Zul)