Sukses

Dikabarkan Ikut Pertemuan Jokowi-KIH, Ini Jawaban Menkeu

Menkeu melakukan klarifikasi usai Konferensi Pers mengenai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di kantornya pada Jumat (13/11/2015).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan seluruh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bertemu di Istana Negara, pada Kamis (12/11/2015) malam. Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro juga terlihat datang ke Istana di waktu yang sama dengan pertemuan Presiden dengan KIH. Tentu saja kedatangan Menteri Keuangan tersebut menimbulkan tanda tanya. 

Menanggapi kabar ini, Menkeu melakukan klarifikasi usai Konferensi Pers mengenai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di kantornya pada Jumat (13/11/2015). bambang menjelaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pertemuan tersebut. Kedatangannya di Istana hanya untuk melapor tentang perkembangan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negar-Perubahan (APBN-P) 2015 kepada Presiden Jokowi.

"Terlibat apa? Saya tidak ikut. Saya lapor ke Presiden mengenai APBN. Lalu ada pertemuan itu, jadi saya menunggu. Coba saja tanya sama yang ikut pertemuan, lihat muka saya tidak?" tegas Bambang. 


Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup dengan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Pertemuan Jokowi dengan elite KIH yang berlangsung di Kompleks Istana Kepresidenan.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy menjelaskan, pertemuan tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan 5 Ketua Umum KIH.  "Bu Mega (Megawati Soekarnoputri), Pak Surya Paloh, Wiranto, Cak Imin (Muhaimin Iskandar), dan saya," ucap Romarhumuziy atau Romi dalam keterangan tertulisnya.

Dalam pertemuan it‎u, hadir pula Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Majelis Pakar DPP PPP Lukman Saifuddin.

Romi menjelaskan, pertemuan Jokowi bersama elite KIH itu berlangsung pukul 18.30 WIB dan selesai pukul 21.10 WIB. Ada 3 fokus pembicaraan dalam pertemuan tertutup itu.  "Pertama, konstelasi politik nasional dan konsolidasi KIH yang dalam rapat tadi disepakati diubah namanya menjadi Partai-partai Pendukung Pemerintah," ucapnya. 

Kedua, lanjut pria yang akrab disapa Romi itu, partai-partai pendukung pemerintah memberikan dukungan penuh untuk mendorong momentum meningkatnya pertumbuhan ekonomi kuartal III yang merupakan hasil dari sejumlah paket kebijakan ekonomi.

"Ketiga, hal-hal terkait kinerja parlemen antara lain membahas beberapa pansus, baik pansus perundang-undangan maupun pengawasan," ujar Romi. (Fik/Gdn)